Kita dan Taman Pelangi
Kita dan Taman Pelangi
Pagi itu langit cerah setelah semalaman kota Gudeg diguyur hujan lebat dengan sesekali diiringi bunyi petir. Pertanda masuknya musim hujan setelah sekian lama kota kita dilanda panas walau tak terasa karna para mahasiswa sedang bergulut belajar di ruangan ber-AC. Rencananya mereka sekelas melakukan study tour ke salah satu situs budaya yang berada di tepi kota. Persiapan sudah dimulai dari tiga hari yang lalu dimulai dilakukan dari menyiapkan biaya yang akan dikeluarkan mahasiswa, alat tulis, makanan apa yang di bawa, baju seragaman yang akan di pakai bersama sekelas, sampai perbincangan ala para gadis tentang subyek wisata yang sepertinya asyik untuk berselfie ria. Semua bersemangat merencanakan kegiatan tersebut.
Sampai pada hari yang ditentukan, Dewi terus saja sibuk wara-wiri mengurus lancarnya kegiatan itu. Memastikan semua hal yang akan dibawa telah siap termasuk anggota kelas yang akan ikut pergi refreshing. Dia tak sadar ada sepasang mata yang dari tadi memperhatikannya. Melihat betapa sibuknya Dewi kesana-kemari dengan ceria.
Mata itu milik Reko, anggota security gedung kampus yang sedari tadi tertarik perhatiannya melihat langkah lincah kaki Dewi yang sedari tadi mondar mandir melewati kantor pos jaga. Bermula mengamati dari jauh sampai akhirnya si empunya mata memberanikan diri menyapa walau hanya sekedar basa-basi. Ya, mungkin sekalian niat ingin berkenalan.Dewi yang saat itu sudah berdiri di pagar kampus menunggu untuk menunggu teman sekostnya. Gayung bersambut, mereka berdua terlibat perbincangan singkat, sosok sopan itu hanya sekedar menanyakan apakah akan ada kegiatan rekreasi dan tujuan kemana yang akan mereka datangi kali ini. Dan benar saja, perbincangan yang singkat itu cukup berkesan di bagi Reko karena melihat tingkah Dewi yang heboh dan “rame” saat di ajak bicara. Sepertinya gadis ini cukup enak diajak ngobrol, pikir Reko.
Selang beberapa hari kemudian, malam itu kembali Reko bertugas jaga di gedung pelatihan itu. Sebuah mobil pesanan mahasiswa diklat via online masuk ke area parkir membawa beberapa mahasiswa pulang dari jalan-jalan. Empat orang mahasiswa keluar dari mobil hitam itu, langkah lincah kaki gadis menghampiri pos jaga. Dewi dengan cepat menyapa Reko petugas yang sama beberapa hari lalu bebincang dengannya. Dia menginformasikan bahwa akan ada paket kiriman buku untuknya kepada petugas. Dan diharapkan jika paket itu datang petugas keamanan dapat menginformasikan kepada dirinya. Pucuk dicinta ulam pun tiba, begitulah kata pepatah lama. Reko berhasil mendapatkan nomor Handphone Dewi berkat paket itu. Dan perjalanan cinta dua insan pun dimulai.
Dimulai dengan ber-wa sekedar menanyakan kedatangan paket sampai akhirnya berbalas komentar status histori yang terkadang sengaja di buat untuk saling menarik perhatian satu sama lain. Singkat kata mereka menjadi dekat via chat wa yang rutin dilakukan. Saling bercerita satu sama lainnya, curhat ala masalah pemuda pemudi yang galau tak punya pacar, berbagi pengalaman dan pengetahuan, berkenalan lebih dalam sampai akhirnya berdua merasakan perhatian masing-masing melalui chat Wa. Dan akhirnya mereka merasa saling mengisi.
Malam itu mereka berjanji bertemu setelah tiga minggu hanya berani ngobrol dalam chat. Janji bertemu di Taman Pelangi merajut asa pada warna-warni kecocokan satu sama lain. Dewi yang tegas, lincah, heboh dan penuh semangat bertemu dengan Reko yang lemah lembut, penyayang dan perasa. Semakin lama berbincang di sisi sudut taman, makin banyak hal yang mereka bincangkan. Mereka terbawa perasaan masing-masing kala itu dan akhirnya sepakat untuk mencoba saling dekat mengenal dan memahami secara mendalam satu sama lainnya sebagai jawaban kegalauan dari masing-masing yang lama menjomblo. Memulai hal yang baik dan baru tak menjadi masalah, selagi itu niatnya baik. Di Taman Pelangi mereka memikat janji, di Taman Pelangi sebuah langkah awal kehidupan dua insan di mulai, di Taman pelangi semua kisah berwarna cinta itu bermulai. Semoga mereka dapat bersatu dan berjodoh dengan izin-Nya sang pemilik hati Maha pembolak balik hati setiap insan. Semoga.
Cerita fiktif memenuhi tugas 1
Batam, 25 April 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar