SI GATAL NAIK DAUN
SI GATAL NAIK DAUN
Ditulis dibulan September 2020.
Sebagai seorang emak kekinian, tentunya gawai yang terhubung dengan internet sudah menjadi kebutuhan dan keharusan. Tak hanya sekedar membantu anak mengerjakan tugas onlinenya, tapi berperan sebagai alat penghibur disela penatnya rutinitas kerjaan rumah tangga yang seakan tak habis-habisnya.
Diantara beberapa sosia media yang sering saya buka adalah facebook. Disana saya bisa lihat beseliweran status para teman, berita, informasi penting yang dibagikan atau tulisan cerita ala sinetron kumenangis dapat juga ditemui di akun ini. Tak heran jika terlalu asyik, saya sampai satu jam bermain facebook tanpa mengingat hal lainnya. (jangan ditiru ya!)
Selain bermain facebook, emak - emak sekarang juga punya hobby yang tak kalah bermanfaat yakni bercocok tanam. Apalagi setelah virus covid-19 hadir di Indonesia, hobby bercocok tanam tanaman hias untuk mempercantik halaman rumah semakin meningkat.
Sampai-sampai salah satu teman saya yang juga "nyambi" online shop menjual berbagai macam bibit tanaman membuat status di akun facebooknya. Bahwa secara tiba - tiba meningkatnya minat pemintaan bibit tanaman hias kelatahan para emak beberapa bulan ini. Jadi tak heran, beranda facebook saya baru - baru ini dipenuhi beberapa postingan teman - teman yang memamerkan beberapa koleksi bunga hias yang mereka miliki.
Saya sangat menyukai hal ini, karena saya jauh sebelum ini jadi trend memang sudah senang tanaman hias. Jadi merasa oke - oke saja postingan mereka, bahkan sangat menikmati.
Tapi dua hari ini ada yang menggelitik hati saya, beberapa foto jenis keladi mulai sering muncul dilaman facebook saya. Tanaman yang biasanya ada di rawa-rawa, bahkan ada beberapa jenis keladi ini malah disingkirkan dan dibuang para petani karena di anggap hama yang tidak ada manfaatnya sedang naik daun.
Yakni beberapa jenis keladi itu getahnya bisa menyebab gatal - gatal apabila menyentuh kulit kita. Tampilannya pun tak bernilai estetika menurut pandangan saya sebelumnya.
Tapi kali ini berbeda, saya sangat terkejut. Si gatal itu menjelma jadi tanaman hias cantik dengan berbagai ukuran sangat subur tamoak indah di dalam pot besar. Sesuatu yang belum pernah terfikirkan oleh saya. Itu keladi ada dibelakang rumah saya dekat emperan kolam dan genangan air selokan bisa indah seperti itu.
Bahkan yang lebih mengherankan lagi, tanaman pisang pun tak luput naik kelas. Ditanam didalam pot besar dan dipajang di dalam rumah indah sehingga menambah cantik interior rumah minimalis tersebut.
Haruskah saya ikut - ikutan latah menggali keladi gatal dan pisang di halaman belakang rumah saya itu untuk dilindahkan kedalam pot cantik dan di taruh didalam ruangan tamu saya? Sepertinya iya, karena mereka begitu cantik dan indah yang diciptakan Allah.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar