Desima Eka Meliana Ginting

Seorang guru yang suka menulis dan bercita-cita akan jadi narasumber selain di kelasku suatu saat nanti. Tetap sehat dan tetap semangaat. \(^_^)/...

Selengkapnya
Navigasi Web

CERITA PETRA PART 2 INVISIBLE GIRL - TANTANGAN GURUSIANA HARI KE-29

Agustus 2009, aku diterima di salah satu universitas negeri di Sumatera Utara. Bahkan di awal semester pertama tidak ada yang berteman denganku. I was an invisible girl that time. Makin bertambahlah rasa minderku.

*

Aku bertanya ke kakak seniorku dan pada Tuhan. Seberapa burukkah penampilanku hingga tak seorang pun yang mau berteman denganku.

Singkatnya, aku sama sekali tidak percaya diri dengan rupaku, keuanganku, latar belakang keluargaku, dan masih banyak hal lainnya yang tentunya akan menggiringku ke jalan “mengasihani diri sendiri”.

*

Dulu aku merasa kecil sekali ketika kulihat teman-teman sekelasku begitu bersinar. Sebut saja Ilham, kami sama-sama di jurusan Matematika, tapi Ilham begitu mahir menggambar. Gambar anatomi katak saat kami praktikum dulu begitu menakjubkan bagiku.

*

Dan teman-teman yang lain begitu aktif bertanya di kelas. Mereka dikenal dosen sementara aku sama sekali tak terlihat. Rasa-rasanya waktu itu jika aku tidak hadir pun mungkin tak seorang pun yang menyadari ketidakhadiranku. Semakin aku melihat teman-temanku semakin aku merasa kecil, semakin terpuruk aku.

*

Itulah yang kualami di satu semester awal.

Hingga suatu hari ada suara menggema di hatiku, "SEMUA ORANG PUNYA KELEBIHAN DAN KEKURANGAN. KALO ILHAM PINTAR MATEMATIKA DAN JAGO MENGGAMBAR, ITULAH KELEBIHANNYA. DAN KAU PUN PASTI PUNYA KELEBIHAN CUMA SEKARANG BELUM TERLIHAT."

*

Suara itu jelas sekali kudengar dan hatiku menjadi teduh dan damai sejahtera. Aku mempercayainya sebagai momen dimana Tuhan menghibur hatiku.

Dan aku tersadar, kita mungkin tak terlihat bagi manusia tapi kita "eye catching" bagi Tuhan. Dia memperhatikan kita selama ini. Dia bersama kita senantiasa bahkan saat kita merasa kita sendirian. Tuhan mencintai kita tanpa syarat. Tuhan menerima kita tanpa menuntut apa-apa dari kita. Dia tak butuh kecantikan kita, kepintaran kita, kegesitan kita, kekayaan kita untuk bertambah cinta-Nya pada kita.

*

Kemiskinanku, masa laluku tak mempengaruhi kasih-Nya padaku. He just love me the way I am. Kata Tuhan aku sangat berharga.

*

Semester berikutnya lebih menyenangkan kujalani karena aku tahu aku tak sendirian. Ada Tuhan setia menyertaiku, dan ada orang-orang yang Tuhan kirimkan untuk membantuku bertumbuh. Siapakah mereka-mereka itu?? Nantikan ceritaku berikutnya.

^_^. Stay tuned yaaah.....

DS \(^_^)/

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Siap menanti...

18 Jul
Balas

Waah..dikunjungi Ibu Senior .Tetap semangaat kita yaa Buu

18 Jul

Tuhan itu baik..luar biasa, Dia tdk akn meninggalkan kita, asal kita ttp percaya

19 Jul
Balas

Yes, Miss. Tetap percaya dan tetap semangat

22 Jul

Sangat kereen. Tuhan sebaik-baik penolong. Sukses, Ibu. Sukses buat kita semua. Salam.

19 Jul
Balas

Terima kasih sudah mampir Bu e . Semoga buku Ibu juga segera terbit yaah

22 Jul

Amen,... jadi teringat pengalamanku, ketika itu ada sesuatu yg berbisik dihatiku : Anneke engkau berharga dimataKU ;)

18 Jul
Balas

Yess mis.. Tuhan bekerja luar biasa. Ttp semangaat kita yaa Miss

22 Jul



search

New Post