Desima Eka Meliana Ginting

Seorang guru yang suka menulis dan bercita-cita akan jadi narasumber selain di kelasku suatu saat nanti. Tetap sehat dan tetap semangaat. \(^_^)/...

Selengkapnya
Navigasi Web

DAY2 - IMAN KITA DAPAT MEMINDAHKAN GUNUNG

Iman membuka pintu mujizat. Jika kita pelajari Alkitab dan sejarah, kita akan menemukan fakta setiap kali terjadi mujizat di sana pasti ada seseorang yang sedang percaya dan beriman.

Yesus berkata dalam Markus 11 : 22-24,

22 Yesus menjawab mereka: "Percayalah kepada Allah! 23 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. 24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

IMAN DAPAT MEMINDAHKAN GUNUNG. Artinya sesuatu yang mustahil menurut pemikiran kita bisa terjadi jika kita beriman.

Tuhan sudah menetapkan alam semesta dalam hierarki hukum. Akan selalu ada yang lebih tinggi dan hukum iman lebih tinggi dari hukum alam. Maka dari itu terjadilah mujizat. Ketika seseorang beriman, hukum iman menjadi bekerja dan dapat membereskan banyak hal dibanding dengan hukum alam. Maksudnya secara hukum alam kita tidak dapat membuat yang buta jadi melihat, yang lumpuh jadi berjalan, yang tuli jadi mendengar, atau katakanlah saat ini kita punya kebiasaan buruk yang tidak bisa kita ubah. Tetapi iman menghasilkan mujizat.

Masih adakah mujizat hari ini? JELAS ADA. Setiap kali kita melebarkan iman kita, Tuhan adakan mujizat – setiap waktu.

Penulis punya kesaksian untuk hal itu. Mujizat yang kualami bukanlah mujizat kesembuhan fisik yang mustahil menjadi nyata. Mujizat yang kualami hanyalah kelulusanku dalam seleksi pegawai negeri sipil di DKI Jakarta. Baiklah akan kuceritakan sesingkat tapi sedetail yang aku bisa.

Aku mengikuti seleksi pegawai negeri sipil di DKI Jakarta. Karena pesaingnya sangat dan teramat banyak maka aku tak berani minta kelulusan pada Tuhan. Seolah aku memaksa-Nya mengikuti keinginanku. Aku hanya meminta lolos seleksi pertama dan masuk 3 skor tertinggi. Itulah syarat untuk bisa berkompetisi di seleksi kedua. Kemustahilan pertama :Aku gagal pada seleksi yang pertama yaitu Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) karena aku tak memenuhi passing grade. Doaku tidak dikabulkan, begitulah menurutku. Kegagalan itu membuatku sedih, depresi, dan marah pada Tuhan. Karena selama persiapan aku banyak berdoa bahkan berpuasa. Akhirnya belajar ikhlas dan percaya bahwa Tuhan punya rancangan damai sejahtera yang terbaik untukku. Aku motivasi diriku sendiri bahwa tidak harus jadi PNS supaya bisa berguna untuk orang lain. Keikhlasanku berbuah. Tuhan memberiku kesempatan kedua. Aku masuk 3 skor tertinggi dan persis di posisi ketiga (terakhir). Sementara formasi yang dibutuhkan hanya satu. Itu artinya aku harus melewati dua orang sainganku dan menjadi peraih skor tertinggi. Itulah kemustahilan kedua. Bagaimana tidak, jika saja aku mendapat skor yang sama dengan pesaing no.1, aku akan tetap kalah. Karena perbedaan skor SKD cukup tinggi. Mujizat terjadi. Saat ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), aku menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan. Kuingatkan diriku sendiri bahwa Tuhan menjawab doaku dengan tepat. Ia ijinkan aku masuk 3 skor tertinggi. Dan aku berhasil menjadi no.1 melangkahi dua orang pesaing di atasku. Aku lulus seleksi PNS. Skor akhir antara aku peringkat 3 dan peringkat 1 di SKD hanyalah 0,05. Wahh…. Nyariiis sekali. Tapi terpujilah Tuhan. Memang betul, iman membuka pintu mujizat.

Nah… bagaimana dengan kamu yang membaca tulisan ini? Kira-kira apa situasi gunungmu hari- hari ini? Situasi yang membuatmu kesulitan dan rasanya tak ada jalan keluar. Percaya dan teguhkanlah imanmu. Mujizat Tuhan masih ada untukmu.

Tuhan mengadakan mujizat di masa lalu dan Ia masih mengadakannya saat ini. Sebab Ia Allah yang konsisten, tak pernah berubah. Jangan ragu apalagi patah semangat. Tertulis di Matius 13:58 bahwa Yesus tidak mengadakan mujizat karena ketidakpercayaan.

Kamu mungkin berkata, “Tak pernah ada tuh yang namanya mujizat di hidupku.” Pertanyaannya dengan mata apa kamu melihatnya? Mata ketidakpercayaan, mata ketakutan kah atau mata iman?

Yuuk.. mari jadikan tahun 2021 ini menjadi tahun dimana kita mengalami mujizat Tuhan. Baiklah kita mengingat bahwa iman kita membuka pintu mujizat. Amin.

Mari Kita Renungkan :

Dalam hal apa kamu dalam hidup merasa tidak akan pernah berubah dan sudah menyerah? Menurutmu, bagaimana kalau Tuhan ingin kamu mulai mendoakan hal itu? Kira-kira Tuhan ingin kamu melakukan apa ya dalam iman? Kira-kira apa ya maksudnya melihat dengan mata iman dan bukan mata keraguan?

Yuk.. mari sama-sama merenungkan pengingat ini. Sebab mujizat masih tersedia bagi kita dan setiap kesulitan dan permasalahan kita, Tuhan pasti sediakan solusi. Amin. Tuhan Yesus memberkati.

====== Tulisan ini diterjemahkan dan dikembangkan dari sumber laman asli https://pastorrick.com/your-faith-can-move-mountains-2/ ============

Jakarta, 2 Januari 2020

©DS

Share this:
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

02 Jan
Balas



search

New Post