EMOSI PERUSAK JIWA -IRI HATI- TANTANGAN GURUSIANA HARI KE-35
.
Mendengar kata iri, yang muncul di pikiran kita adalah suatu karakter yang sangat buruk. Dan mungkin sulit bagi kita mengakui bahwa emosi itu sebenernya ada dalam diri kita. Kadang kita bertanya pada diri sendiri, "masa sih aku separah itu?"
.
Tapi jangan pula kita menyangkalnya. Kita semua pernah atau bahkan sering kali iri kepada orang lain.
Menurut KBBI, iri : merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain (beruntung dan sebagainya); cemburu; sirik; dengki:
.
Nah, jelas sekali bukan. Tentu kita pasti pernah merasakan emosi itu. Dan jelas pula itu bukanlah suatu emosi yang positif. Jika dipelihara maka rusaklah jiwa kita. Bagaimana mengatasinya?
.
"DIFFERENT PEOPLE DIFFERENT BLESSING - Setiap orang punya bagian berkatnya sendiri- "
Sudilah kiranya kawan membaca cerita di bawah ini.
.
Suatu hari ada seorang tuan tanah hendak menggarap ladangnya. Maka ia merekrut pengerja dengan upah Rp50.000 sehari.
Lalu datanglah si A, ia bekerja dari pagi. Sekitar tengah hari datang pula si B dan mulai bekerja. Sekitar pukul 3 sore datanglah si C dan ikut bekerja. Hari semakin sore dan akhirnya pada pukul 5 sore, semua pekerja dikumpulkan dan dibagikan upahnya masing-masing mendapat Rp.50.000.
.
Begitu pembagian upah selesai, si A langsung mengajukan keberatan. Ia bersungut-sungut dan mukanya ditekuk. Ia merasa tuan tersebut sangat tidak adil. Bagaimana mungkin dia menyamakan upahnya dengan mereka yang bekerjanya baru sebentar. Ia berkata kepada tuan itu bahwa ia harusnya BERHAK MENDAPAT LEBIH BANYAK KARENA BEKERJA LEBIH LAMA.
.
Tahukah teman-teman apa respon tuan tanah itu?
Beginilah kira-kira percakapan mereka.
.
Tuan : Kesepakatan di awal adalah mendapat upah Rp50.000 sehari. Kamu dapatkankah bagianmu persis Rp50.000 itu?
A : Ya
Tuan : "Apakah aku melanggar janjiku?
A : Tidak
Tuan : Jadi mengapa kamu panas hati?
A : Seharusnya aku mendapat lebih banyak karena aku bekerja lebih lama.
Tuan : Ini uang milikku. Berarti aku bebas memberi kepada siapa saja dan sebanyak apa. Iri hatikah engkau jika aku murah hati?
.
Pekerja A di atas adalah kita. Dan tuan tanah itu adalah Tuhan. Seringkali kita merasa Tuhan tidak adil. Kita merasa kita layak menerima lebih banyak karena kita telah berusaha lebih keras dibanding yang lain. Dan ketika orang lain sangat diberkati tak jarang kita ikut bersungut-sungut seakan-akan akan habis berkat Tuhan itu karena sesorang mendapatnya melimpah ruah.
.
Tapi Tuhan menegur kita. Ia Allah Maha Kaya. SEBERAPA BANYAK IA MEMBERKATI ORANG LAIN, HAL ITU TIDAK MENGURANGI BAGIAN KITA. Jangan takut! Berkat-Nya tak berkesudahan, tak akan pernah habis rahmat-Nya. Selalu baru setiap pagi. Besar setia-Nya.
.
Tuhan mengasihimu dan memelihara hidupmu.
membandingkan dirimu dengan orang lain hanya akan menambah beban pikiranmu.
Beristirahatlah dalam kasih Tuhan.
tetaap semangaat yaaa..
tetap sehat.
\(^_^)/,
💙DS.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih pencerahan nya bu ..keren
Terima kasih banyak sudah mampir, Pak . Tetap semangaat kita.Karya Bapak juga keren..