MERINDUMU IBU (TANTANGAN GURUSIANA HARI KE-15)
Delapan tahun berlalu...
Hari, bulan bahkan tahun telah kulewati
meski tanpamu, Ibu ....
*
Engkau pergi, jauh meninggalkan aku
Biarkan aku sendiri, tiada sandaran hati
Ku coba menghitung hari,
Coba kenang memori abadi
Berimajinasi andai kau ada di sini
Duduk, berbagi tawa bersamaku, Ibu...
*
Kapankah kau kembali datang, Ibu?
Tapi, mungkinkah?
Aku terus berandai
Membayangkan hal yang tak mungkin kugapai.
*
Ibu, hati ini selalu mengenangmu
Selalu merindumu,
Selalu menanti belaian tanganmu.
*
Walau dalam mimpi, ku ingin bertemu
denganmu, Ibu.
****************************************************************
Samosir, di suatu masa kelas XII ku
DS.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terharu banget
Terima kasih Buu.Masih perlu banyaak belajar Tetap sehat dan tetaap semangaat yaa Buu
Kerenn puisinya bun
Makassih banyak Ibuu. ^_^.Masih perlu belajar banyaak. Tetap semangaat kita yaa Bu.
Kerenn puisinya bun
Sedihnya ...
Makassih banyak Ibuu. ^_^.Masih perlu belajar banyaak. Tetap semangaat kita yaa Bu.