Langkah ku kian rapuh berjalan di atas bumi yang entah datar atau bulat, bagiku keadaan ini selalu membuatku serba salah dalam mengambil sebuah keputusan kemana arah tujuanku ini. Aku termenung disini berharap Tuhan akan memberi ku petunjuk problematika hidupku ini. Waktu terus berlalu hingga tak terasa pagi akan menggantikan malam. Oh jiwa ku yang rapuh, sudahkah petunjuk itu datang?, atau kau hanya termenung kosong tanpa sebuah jawaban?. Raga tak berjiwa aku bawa melangkah kemana pun aku pergi. Kadang raga ini serasa tak sanggup memikul beban yang terus menempel tanpa aku tahu kapan semua ini akan berlalu, namun aku percaya ini hanya sementara. Suatu saat aku sangat yakin bahwa hamba yang penuh dosa ini akan berdiri tegak dengan jiwa yang hidup dan berkata. Hingga keluar semua ganjalan yang ku pendam selama ini dan aku kembali tenang berjalan menemukan arah hidupku ini. Goresan ini hanya ungkapan yang tak bisa aku katakan dengan mulutku, aku berharap semoga ini cepat berlalu. Aku yang begitu tegar di depan orang-orang, namun rapuh di kala sendirian, ada apa dengan hidup ini?. Begitu mudah dijalani namun harus melewati jalan yang berliku-liku, jalan yang sangat terjal namun bila arah tujuan itu tampak didepan, jalan itu seolah berubah menjadi sangat mudah di lewati.Itulah selembar kehidupan yang aku rasakan saat ini, semoga kita semua tetap tabah dan sabar menjalai ujian hidup saat ini. Coretan duka lara seorang hamba yang rapuh dan mencoba berdiri tegak