AKSI PENANGKAPAN PENIPU DI RST SOLOK

Solok kota indah, lampu cantik menghiasi jalan yang sepi malam ini. Dua mobil kami memasuki sebuah gang perumahan perkampungan. Sesampai di depan sebuah perumahan yang halamannya luas ke dua mobil kami berhenti. Lalu sebahagian teman kami turun mobil dan menuju sebuah rumah kecil dipersimpangan. Rumah kos-kosan itu dalam keadaan gelap karena lampu nya dimatikan. Namun sayup-sayup suara terdengar dari dalam kamar rumah tanpa pencahayaan tersebut.

Tepat jam 23.00 wib kami dipanggil untuk segera menuju rumah sakit tentara kota solok. Kami pun bergegas menuju lokasi yang disebutkan. Setelah sampai di depan RST kota Solok sandiwara ini di mulai.

Widia seorang perempuan yang selama ini mendampingi aksi Erlangga dalam melakukan kejahatan dijadikan umpan agar Erlangga bisa ditangkap. Skenario pertemuan Widia dengan Erlangga dibuat sedemikian rupa. Widia mengajak ketemuan Erlangga disebuah tempat, setelah mereka ketemu aksi penangkapan pun dilakukan dan dalam kesempatan itu Erlangga ditangkap.

Ramai sekali malam ini. Banyak kendaraan berhenti. Macet pun tak terelakan. Orang-orang pun ingin tahu kejadian ini. Hingga kerumunan orang tidak bisa dielakan lagi. Di depan rumah sakit tentara Erlangga di tangkap dan dibawa ke polres kota solok.

Dengan sedikit interogasi akhirnya polres solok menghubungi polresta kota Payakumbuh, agar Erlangga di proses di Payakumbuh. Dan akhirnya Erlangga kami bawa dengan mobil kami dalam kondisi tangan di borgol. Takut bercampur aduk dengan berbagai rasa yang menghantui ku. Takut ia meloloskan diri, takut ia mengamuk dan bunuh kami. Tiga jam aku berada dalam ketakutan. Tepat jam setengah 5 dini hari kami sampai di Payakumbuh langsung ke polres. Dan setelah menyerahkan Erlangga ke pihak Bareskrim kami pun mohon izin pulang ke rumah untuk istirahat.