Desimarnis, SS, M.Pd

Berasal dari kota Payakumbuh Propinsi Sumatera Barat. Mengajar mata pelajaran Geografi di MAN 3 Payakumbuh sejak tahun 2010, sebelum nya pernah mengajar di MAN ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tantangan gurusiana H- 120

CORONA, RUANG GERAK MAKIN SEMPIT

Semenjak corona persahabatan dan persaudaraan hanya terjalin melalui during. Persaudaraan ala ini baik juga, karena tak terpisahkan jarak dan ruang komunikasi terjalin erat. Tatap muka dan sapaan tak terhalangi karena bisa VC ataupun VN semua bisa dengan mudah dilakukan.

Kondisi ini bisa bertahan hanya 5 bulan saja. Memasuki bulan ke 6 hasrat pertemuan untuk salam, senyum, sapa serta berpelukan akhirnya pecah juga. Corona tak lagi menjadi sesuatu yang ditakuti. Seperti ada anggapan bahwa corona tidak ada. Corona hanya ada dalam cerita dan corona hanya isu yang identik denga politik saja.

Tidak tahu dari mana aturan protokoler kesehatan diabaikan. Seperti sudah mencair tempat yang biasa untuk keramaian kembali benar-benar ramai. Segala macam usia sudah kembali menunjukan seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan kali ini persta pernikahan berani diadakan dan tidak ada yang menghalangi diadakan. Seolah tak terjadi apa-apa, sepertinya corkna hanya dalam dongeng belaka. Tanpa perlu izin acara, pesta pernikahan nan mewah dan megah dilaksanakan dengan tanpa protokoler kesehatan. Tanpa masker, tanpa cuci tangan, tidak jaga jarak bahka cipika dan cipiki menjadi pemandangan biasa yang selama corona sudah menjadi hal yang tidak diboasakan lagi.

Ternyata satu hari usai perhelatan yang maha megah itu dinyatakan bahwa 5 orang tamu dari pesta itu dinyatakan posotof covid 19.

Bagai petir menyambar, semua sibuk mencari tahu siapa dan dimana kontak langsung dengan para tamu yang positif. Lalu bagaimana mecari tahu dan siapa yang mampu menghitung ada berapa dan siapa saja yang kontak salaman dengan si penderita. Terutama sang pengantin, apa bisa ada yang jamin tidak bersalaman dengan para tamu undangan

Tak berapa lama usai pesta pernikahan mewah tersebut, dilingkungan tempat tinggal dinyatakan 1 orang positif covid. Beliau tinggal hanya beda dinding rumah dengan rumah saya, betapa rasa khawatir ini mendera. Akhirnya saya sert keluarga melarikan diri ke kampung, namun di kampung juga dibyatakan 5 orang positif dan pergi ke tempat kerja juga sudah 2 orang yang positif. Akhirnya ruang gerak semakin sempit.

Allohuakbar. Entahlah. Apa ini bentuk hukuman bagi hamba yang tak patuh. Ataukah teguran bagi hamba yang lengah dan lalaikan perintahmu atau hanya sekedar kesibukan dalam hilir mudik untuk kabar pertakut. Semoga para penderita dan dinyatakan positif tidak semakin meluas. Semoga Allah lindungi kuta dari virus ini.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post