Pelatihan Satu Guru Satu Buku selama 2 hari membuka pikiran kami untuk bergabung di akun gurusiana.

Apalah daya, mobile phone ku yang hanya memiliki RAM 1 harus kalah sebelum bertanding. ANDA SEDANG OFFLINE atau FORMAT ANDA TIDAK DIDUKUNG dengan setia menghiasi layarnya. Sinopsisku tidak bisa dikirim.

Sampai di rumah, pemberitahuan WhatsApp grub Sagusabu Meranti mencapai 253! Kubaca satu persatu. Tuhan! Alangkah bagusnya tulisan teman-temanku.

Keesokan harinya, selesai upacara bendera di sekolah, temanku membuka akun gurusiana. Dia histeris karena sudah ada yang memberikan komentar di artikelnya. Lagi-lagi aku hanya bisa mengucapkan ''Selamat''

Selesai Maghrib, kulihat mobile phone suamiku tergeletak di lantai. Hehehe... sepertinya ada peluang untukku hadir di Gurusiana.

''Bang, pinjam HPnya ya!''

''Buat apa?" tanya suamiku.

"Mau daftar di akun Gurusiana," ucapku lirih.

Dia mengulurkan mobile phone nya padaku. Tanpa pikir panjang, aku langsung mendaftar. Ternyata tidak lengkap rasanya kalau belum komen ini dan itu. Tapi, lirikan mata suamiku menandakan waktuku sudah habis.

Selang beberapa jam, kusampaikan lagi keinginanku untuk meminjam mobile phone nya . Seperti biasa dipinjamkan lagi dan diakhiri dengan lirikan mata. Keadaan ini berlangsung selama 2 hari.

Hari itu tanggal 2 Oktober 2018, saat aku pulang sekolah, suamiku memberikan sebuah kantong putih padaku. Saat kubuka, Tuhan! Sebuah mobile phone baru seolah melambai padaku! Cerita selanjutnya biarlah menjadi milikku dan suamiku.

Points belum kudapat, apalagi coint. Tetapi aku dapat sesuatu yang begitu berharga. Bukan karena barangnya apalagi harganya, tetapi dukungan suamiku agar aku menjadi penulis jauh lebih berarti bagiku. Kelak namamu akan kuukir di buku perdanaku, janjiku.

Terimakasih Media Guru...

Terimakasih Sagu Sabu...