Beberapa tahun terakhir, 25 November menjadi sangat viral. Baik di media sosial maupun elektronik.

Kita menyebutnya hari guru.

Ada yang sangat gembira menyambutnya.

Ada juga yang biasa-biasa saja.

Bahkan ada yang tidak tahu kalau 25 November adalah hari guru. Tidak perlu memikirkan hal di atas berlarut-larut!

Rasa bangga yang terselip di hati, saat melihat siswa kita menjadi orang yang berguna bagi orang-orang di sekitarnya.

Sambutan hangat mereka saat menyambut kedatangan kita.

Rindu mereka saat kita harus meninggalkan kelas karena pelatihan.

Semua itu jauh lebih berharga dibandingkan opini publik tentang hari guru.

Bukankah setiap hari adalah hari guru.

Bukankah setiap saat kata yang sering terdengar adalah GURU.

Guru memang tidak melahirkan fisik siswanya. Tetapi guru melahirkan jiwanya.

Membangun semangatnya.

Mencintai karyanya.

Mengingat mereka saat senjanya.

Menyebut mereka dalam doanya.

Setiap hari adalah harimu, Guru..

Persembahanku padamu guru....