Tantangan menulis hari ke-58

#TantanganGurusiana

Peribahasa

Tidak lama lagi siswa kelas 6 Sekolah Dasar, akan menghadapi Ujian Nasional (UN). Berbagai persiapan dilakukan.Salah satunya adalah sekolah sore.

Masing-masing guru mendapat tugas mengajar sore, satu mata pelajaran. Saya mendapat tugas mengajar Bahasa Indonesia. Guru kelas 6 mengeluhkan, banyak peserta didik yang masih belum paham tentang peribahasa. Karena belum ada ide yang akan ditulis, maka saya terinspirasi menulis tentang peribahasa.

.

Menurut KBBI, peribahasa adalah:

1. kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya, biasanya mengiaskan maksud tertentu ( termasuk juga bidal, ungkapan, perumpamaan).

2.Ungkapan atau kalimat ringkas padat berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat,prinsip hidup atau aturan tingkah laku.

Contoh peribahasa:

1. Besar pasak daripada tiang, artinya besar belanja daripada pendapatan.

2. Sepandai-pandai tupai melompat sekali-sekali jatuh juga, artinya sepandai-pandai orang, sekali-sekali keliru juga.

3. Menggunting dalam lipatan,artinya mencelakakan kawan sendiri.

4.mumbang jatuh kelapa jatuh, artinya semua makhluk hidup akan mati,tidak memandang umur .

5.Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

6.Gajah di pelupuk mata tidak tampak, Tungau di seberang lautan tampak, artinya kesalahan sendiri walaupun besar tidak tampak, kesalahan orang lain walaupun sedikit tampak

7. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing,artinya bersama-sama dalam suka dan duka (kerjasama).

8. Air beriak tanda tak dalam, artinya orang yang banyak bicara biasanya kurang berilmu.

9. Air tenang menghanyutkan., artinya orang pendiam banyak ilmunya.

Itulah beberapa contoh peribahasa yang diajarkan guru kelas saya, ketika Sekolah Dasar dahulu. Banyak contoh lainnya, ada juga dalam bahasa Minang. Namun untuk kali ini cukup sekian, dan terima kasih.