Rindu yang terpendam "LOCKDOWN"By :Desmawita,S.Pd,M,Pd#TantanganGurusiana

Semenjak kasus Virus Corona yang menakutkan rasa rindu untuk berkumpul dengan orang yang disayangi untuk sementara ini harus di tunda, kita semua agar bisa menjaga diri untuk berdiam di rumah "lock down" ,untuk mengantisipasi dampak penyebaran Covid - 19 ini semua ASN bekerja di rumah ,semua aktivitas yang bersifat tatap muka ,perkumpulan,dan menghadirkan orang banyak untuk dapat di hentikan sampai situasi membaik.Di hari ketujuh ini keluargaku telah berada di rumah,ayah,bunda ,adik- adikku dan orang - orang yang aku sayanggi sudah ku hubunggi untuk tetap bediam di rumah,aku bisa bersilaturahmi dan saling memberi kabar melalui handpon karena harus saling menjaga diri dan mengatur jarak.Sebenarnya aku rindu dengan keluarga dan orang - orang yang aku sayanggi untuk dapat berkumpul ,bertemu dan bersilaturahmi disaat " lock down " ini,namun rasa rindu itu aku pendam,karena aku saling jaga jarak ,maka saling kunjung dan silaturahmi untuk sementara di hentikan hanya melalui telpon ku ingatkan orang - orang yang aku sayang untuk tetap di rumah,menjaga kesehatan ,menjaga menu makanan ,kebersihan.aku berpesan pada adikku untuk jaga ayah dan ibu dan jaga keluarga dan anak - anak,dan yang lebih penting jangan lupa untuk melaksanakan ibadah dan berdoa sama Allah Virus " CORONA" ini cepat pergi dan hilang dan kita semua sehat dan di lindunggi Allah SWT.Di hari kelima "lock down" aku belum bisa untuk berdiam di rumah karena ada tugas yang aku selesaikan di sekolah,selaku ASN tentulah aku harus melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan harus siap dipanggil tugas pelayanan untuk itu aku masih tetap datang kesekolah.Untuk mengatisipasi penyebaran Covid - 19 ,guru - guru dan siswaku "lock down " belajar di rumah dengan di bimbing oleh guru melalui media onlane.namun di madrsahku masih tetap ada aktivitas dengan mengatur jadwal piket ,tepatnya selasa 24 maret 2020 tim Agam siaga comvid - 19 terjun untuk semprot di senfektan di madrasahku,semoga perjuangan dan pengorbanan tim ini bernilai ibadah di sisi Allah SWT.Kamis tanggal 26 maret 2020 ku dengar berita satu pasien asal bukittinggi positif COVID - 19 di RSAM dan satu PDP asal solok Selatan meninggal ,sorenya sepulang aku dinas jam 16.30 WIB aku dengar berita lima orang dinyatakan positif corona di Sumbar .Saat itu aku juga mendengar berita Bandara Internasional Minangkabau atau BIM itu disinyalir akan ditutup, untuk mengehentikan penerbangan, baik yang akan berangkat atau pun yang akan menjadi tujuan. Betapa virus ini sangat menghantui, manakutkan, serta , petugas kesehatan ini juga mengingatkan dan mengimbau, bahwa tidak boleh kemana – mana, dan menjaga jarak dengan yang lain,rasa rindu didadaku dengan orang yang kusayangi semakinku pendam.Kamis sore itu aku terkejut dan semakin cemas saat handponku berdering,lalu aku angkat hanpondku ternyata buah hatiku yang menelpon dan bertanya," mama dimana,apa mama sudah pulang sekolah,dengan apa mama pulang,saat itu anakku berkata jaga kesehatan mama ,selalu hati - hati ,saat itu betapa harunya aku menerima telpon dari anakku yang sedang dinas,saking harunya air mataku berlinang karena aku kwatir dengan anakku yang mengatakan bahwa dia besok piket dinas malam,padahal aku rindu ingin berkumpul dengannya .Disatu sisi himbauan untuk diam di rumah,namun anakku masih tetap menjalankan tugas ,selaku abdi negara baginya tugas lebih utama,.sebagai angkatan harus siap melani masyarakat.Dan aku cemas dengan adik dan keluargaku yang berada di pulau jawa ,semoga sehat dan baik - baik saja hanya doa yang selalu ku panjatkan agar orang - orang yang ku sayangi sehat ,terhindar dari virus corona yang mematikan ini.Agam 26 maret 2020