Desnilawati

Desnilawati adalah guru MAN 1 Padang Pariaman ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ramadhan sama dengan Ramadhan (Tantangan hari ke 1)

Ramadhan sama dengan Ramadhan (Tantangan hari ke 1)

Ramadhan sama dengan Ramadhan

Penulis : Desnilawati

Jantung ini berdetak lebih cepat dari biasanya

Netra berpijar meronta menahan selaput bening yang hendak muncrat membentuk sungai kecil beriak dan jatuh melewati dagu

Ramadhan tahun ini berbeda

Begitu menggelegar rasa dalam jiwa

Tak mampu ucapkan kata kata

Pada sesiapa hendak kutanya

Ilmupun rendah rupa

Tapi sesungguhnya kuyakini dalam hati Ramadhan masih sama dengan Ramadhan sebelumnya

Masih sama sama bisa menunaikan ibadah puasa

Masih sama sama bisa melaksanakan tarawih

Meski dirumah aja

Ini bujuk pikiranku pada hati

Bagaimana dengan pikiran anda ?

Apa kata hati anda?

Masih boleh puasa selama sebulan penuh bulan Ramadhan

Masih ada pembayaran zakat fitrahnya

Doa sahur dan doa berbukanya masih sama

Sebutan namanya pun masih Ramadhan

Keberkahannya pun masih sama

Lalu nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan ?

Berbondong-bondong keMesjid pergi tarawih

Beramai ramai pukul kaleng keliling kampung untuk meneriakkan

Beramai ramai pergi maraton selesai sholat subuh

Itukah yang selalu diri ini rindukan ?

Pada hakikatnya Ramadhan tidak pernah berbeda

Ramadhan masih sama dengan Ramadhan sebelumnya

Hanya saja

Pekik rindu ini ingin silaturahmi dengan sanak famili kaum kerabat sanak saudara handai tolan

Berbondong-bondong pergi keMesjid untuk laksanakan tarawih bersama sama

Tertunda untuk sesaat

Hati yang merindu

Membuat gundah gulana pikiranku

Namun aku harus tetap berjibaku

Kuatkan iman jaga whudu'

Semoga mbak rona jadi terngungu

Tak berani lagi mengggangguku

Saudaraku

Jangan kau bilang engkau rindu

Diri inipun teramat rindu

Sebelas bulan kita menunggu

Saat penantian itu tiba diambang batas

Justru kita dilarang melampau batas

Lalu nikmat Tuhan manakah yang engkau dustakan ?

Wahai hatiku

Cobalah sejenak

Membujuk mata dan pikiran membayangkan saudara kita diluar sana

Yang jauh lebih menderita dibanding kita semua

Empatbelas hari bukan tandingan jika dibandingkan dengan mereka yang sehari hari kehilangan kesempatan untuk menuju rumah peribadatan

Mereka lebih rindu dari kita

Setiap hari mereka berdoa dan berharap kapankah dapat melaksanakan ibadah dengan merdeka

Melaksanakan ibadah dengan tanpa sembunyi sembunyi

Jiwaku

Dirimu masih diberi kesempatan untuk beribadah kepada Tuhan

Untuk tetap bisa mendoakan

Sahabat pejuang kita digarda terdepan

Hati sanubariku

Kasihanilah para pejuang di garda terdepan

Mereka bahkan tidak bisa pulang walau hanya sekedar untuk salaman

Melihat anak dan suami hanya dari kejauhan

Berharap penuh dalam hati semoga cepat berlalu semua cobaan

Pantaskah kita terus menerus saling mengalahkan ?

Please

Take care of yuorself

Sayangi diri sendiri

Yakini dalam hati Ramadhan ini sama dengan Ramadhan

Gadur, 24 April 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

O....keren menyentuh sekali membaca tulisan ini, membuat aku terbawa perasaan

24 Apr
Balas

Makasih... telah mampir ke lapak saya

29 Apr



search

New Post