DESRIAH RUSMAN

di dunia nyata biasa disapa Desy, ada juga yang memanggil dengan Ecy. didunia travel teman teman memanggil dengan nama Iyya. lahir di kota Sorong Papua. Seorang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Lockdown Memisahkan Kami Part 2

Lockdown Memisahkan Kami

Part 2

Memulai pagi hari seperti biasa membuat sarapan dan membersihkan rumah . Saat sarapan jadi saya baru sadar ternyata saya sendiri di dalam rumah. Hampa terasa tanpa kedua anak yang biasanya pagi pagi bangun langsung duduk di meja makan dan berkata “ibu... laparka, apa kita masak.?”

Segera ku hubungi mama tak sabar mendengar suara kedua anakku. Mamapun menjawab tlpku. “ Bagaimana kabarta ma...” sapa ku. “Alhamdulillah baik”jawab mama. Koko dan adek mana ma...? Tanyaku. “ Masih tidur” jawab mama. Berbicara dengan mama walau lewat WA VC sambil menikmati sarapan pagi serasa mama berada di hadapanku, dan saya tidak sendiri. Tidak terasa porsi untuk tiga orang habis secara perlahan dengan mengobrol bersama mama. Jadi teringat slogan yang di berikan saudara dan teman - teman yang mengenal cara makanku. "Pelan Tapi Habis".

Tiba tiba saja komunikasi kami terputus, dikarenakan tlp yang masuk melalui jaringan biasa . Uncle Ahmad, kakak dari mamaku. Segera ku jawab tlpnya. Uncle ahmad yang tinggal di Palu berencana ke Makassar membawa anaknya yang di rujuk berobat di RS Wahidin, dan sudah menghubungi mama. Saya pun menjelaskan penolakan mama kepada Uncle Ahmad, mamaku bukan tidak mau membantu uncle, kasian mama harus bolak balik RS dengan adanya COVID-19 yang mewabah. “ InsyaAllah nanti saya saja yang bantu menjaga di RS”. Jawabku menenangkan kekhawatiran uncle.

Setelah pekerjaan rumah selesai. Saya menuju rumah mama. Dalam perjalanan masih saja ramai orang yang berkeliaran. Tiba di rumah mama, saya hanya boleh berkunjung sebatas pagar. Uang dan pakaian untuk anakku sudah saya bungkus rapi dan terpisah dengan plastik laundry bening dilapisi kresek pink. Sebelum mama menyentuhnya, disemprot dulu dengan cairan desinfektan yang dibuat sendiri. Ya Allah... Mama begitu sterilnya melindungi keluarganya. Saya hanya bisa memberi ciuman dari jauh untuk mama dan pamit pulang.

#TantanganMenulisHariKe_2

#TabeTinggalkanJejakDiKolomKomentar

#PembacaYangBaikPastiMeninggalkanJejakDiKolomKomentar

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga segera berakhir wabah corona di negeri kita.

24 Mar
Balas

Aamiin...Terima Kasih Ibu Nora sudah mampir salam kenal

24 Mar

Ya beginilah kita sekarang, terpisahkan namun tetap satu tujuan, memohon kepada Allah menjauhkan musibah dari hadapan kita semua.. Aamiin... Salam

24 Mar
Balas

Aamiin... Berharap cepat berlalu Terima Kasih Bunda Trisna. Salam

24 Mar



search

New Post