Desrianti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kesabaran Lala bag 5

Mendengar ucapan Lala, Ibu Aminah pun sangat sedih sekali. Air mata menetes membasahi pipinya. Tak sepatah katapun keluar dari bibir Ibu Aminah. Ibu Aminah merasa pasti Lala sangat merindukan ayahnya. Tetapi apa mau dikata, ayahnya sendiri tidak peduli dengan Lala dan ibunya. "Lala Ibu sudah menjelaskan kepada mu nak, bahwa ayahmu dari kamu kecil pergi merantau dan tidak pernah kembali pulang. Sekarang kita hanya dapat berdoa semoga ayahmu pulang menemui kita. Ibu pun sangat menginginkan Ayah untuk pulang. Karena Ibu tahu dirimu sangat merindukannya.". Ucap bola sambil menatap sendu kepada Lala. " Sekarang ayo kita salat dan bersiap-siap untuk tidur". Ucap Bu Aminah sambil menggandeng tangan Lala.

Malam semakin larut Ibu Aminah belum juga dapat tidur. Ditatapnya wajah kecil Lala. Hatinya semakin sedih kenapa suaminya begitu tega meninggalkan ia dan Lala disaat Lala sangat membutuhkan kasih sayang dari seorang ayah. Apakah ayahnya tidak rindu dengan buah hatinya.  Ibu Aminah juga berpikir apakah ia pernah berbuat salah kepada sang suami, sehingga begitu teganya suami meninggalkannya dan tidak pernah lagi menemui Ibu Aminah. " Wahai anakku Ibu tahu begitu kerasnya rindu yang kau tahan untuk bertemu dan menatap wajah sang ayah.  Tetapi untuk hal ini belum dapat dilakukan karena keberadaan ayahmu sendiri kita tidak mengetahuinya nak.  Hanya doa yang dapat kita panjatkan kehadirat Allah semoga ayahmu dibukakan pintu hatinya untuk mengingat kita kembali". Ucap Ibu Aminah sambil mengelus rambut anaknya.

pagi harinya di saat Bu Aminah terbangun untuk melaksanakan salat subuh, dilihatnya Lala masih tidur dengan pulas nya. Bu Aminah segera mengambil wudhu untuk melaksanakan salat subuh. Selesai mengambil wuduk Ibu Aminah berniat untuk membangunkan Lala. Alangkah terkejutnya beliau di saat Lala sudah tidak berada lagi di tempat tidurnya. Tiba-tiba Bu Aminah melihat Lala sedang duduk termenung menatap foto yang sudah mulai lusuh. Foto itu adalah foto ayahnya tercinta."Anakku orang sudah azan dari tadi, kamu harus segera mengambil wudhu ya nak, nanti kita shalat berjamaah berdua Sebab selesai shalat subuh kita harus memberi makan kambing Pak Rahmat". Ucap Ibu Aminah menyuruh Lala untuk segera berwudhu. Tanpa berkata kata Lala langsung berdiri menuju sumur untuk mengambil wudhu. Lala dan Ibu Aminah pun melaksanakan shalat subuh berjamaah.

                                   BERSAMBUNG....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

keren. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.

13 Sep
Balas

Ide tulisan yang menarik Bunda .. semangat untuk terus berkarya dan salam literasi.

13 Sep
Balas



search

New Post