Desrianti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kesabaran Lala bag 10

Hari ini Lala tidak ikut ibunya untuk mengerjakan pekerjaan rumah lainnya Lala hanya tidak ingin melihat burung kesayangannya kesepian dalam kesendirian . Oh ...ya Lala memberi nama burungnya itu adalah si kasih. Lala ingin menjadi orang yang selalu memiliki rasa kasihan kepada seluruh makhluk ciptaan Allah. Saat ibu dia pergi mengerjakan pekerjaan lain Lala datang memberikan biji-bijian beras untuk makan si kasih. Tak lupa Lala memberi minum agar si kasih tidak tercekik i di saat makan. "Kasih kamu harus makan yang banyak ya agar kamu cepat sembuh. Jika kamu sembuh kita dapat bermain bersama. Walaupun kaki kamu tidak sempurna namun kita tidak boleh bersedih. Sebab kekurangan yang kita miliki adalah kelebihan yang kita rasakan. Jadi kamu harus makan yang banyak agar kamu segera sembuh". Lala hanya tersenyum melihat kasih mengibas-ngibaskan sayapnya tanda gembira.

Saat Lala sedang bermain dengan burung kesayangannya. Tiba-tiba datang tiga orang anak laki-laki. Anak laki-laki tersebut berteriak dengan kerasnya. "Hai.... hai.... teman-teman ayo ke sini ayo ke sini lihat lah si pincang mendapat mainan baru. Si pincang sekarang sedang asyik bermain dengan burung kesayangan nya. Ayo kita ambil burungnya biar si pincang tidak memiliki teman untuk bermain., Ha....ha.... pincang.... pincang.... pincang". Teriak anak-anak tersebut sambil mengelilingi Lala. Tidak ada rasa marah Dan benci sikap Lala terhadap perbuatan teman-temannya itu. Mereka hanya membalas dengan kalimat yang lemah lembut. "Hai kalian jangan suka menghina orang seperti ini. Sebab Allah sangat marah kepada umatnya yang suka menghina orang lain. Kita Ini semua adalah sama dimata Allah. Kita tidak boleh membeda-bedakan ciptaan Allah tersebut. Di mata Allah orang yang baik itu bukanlah orang yang memiliki kesempurnaan fisiknya. Tetapi orang yang dapat memahami dan mengerti tentang kebesaran Allah itu sendiri".

"Hai Budi apakah kita jadi mengambil burung mainan si pincang ini. Aku juga suka memelihara burung. Aku ingin burungnya setelah kita ambil nanti kita bawa ke rumahku. Kita dapat memainkannya secara bersama-sama". ucap salah seorang dari anak laki-laki tadi kepada temannya. " Huh... Apa kata kalian kalian ingin mengambil burung kesayanganku ini ?, aku tidak mengizinkan untuk menyentuhnya, apalagi kalian ingin mengambilnya. Jika semua ini kalian lakukan aku pasti akan mengadukan tingkah laku kalian kepada ibuku. Supaya ibuku nanti bisa mengadukan perbuatan kalian ini kepada orang tua kalian. Aku pastikan ayah dan ibu kalian semua akan merasa malu memiliki anak yang seperti ini. Jadi tolong jangan pernah berniat untuk mengambil dan menyakiti burung kesayanganku ini". Kata Lala dengan menahan amarah.

BERSAMBUNG..........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post