Desrianti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kesabaran Lala bag 12

Tanpa menunggu waktu lama Lala pun berlari bersama teman-temannya. Tak terasa mereka sampai di sebuah lapangan. Biasanya sebagian anak laki-laki akan bermain bola di lapangan tersebut. Tapi entah kenapa siang ini mereka tidak ada satupun. Permainan pun dimulai Lala, Rani dan temannya yang lain mendiskusikan permainan apa yang harus mereka lakukan. Semua terdiam karena memikirkan kondisi Lala. Teman-temannya tidak ingin bersedih melihat Lala tidak ikut bermain bersama. Ternyata Lala memahami keraguan teman-temannya. "Teman-teman ayo kita main lempar bola aku tahu kalian semua meragukan kan ku. Karena kondisi kakiku yang tidak normal. Tetapi kalian harus paham dan mengerti bahwa aku dapat melakukan permainan seperti kalian juga. Bagiku kekurangan fisik bukanlah halangan untuk dapat melakukan permainan seperti manusia normal lainnya". Ucap lelah sambil tersenyum kepada teman-temannya.

" Nah sekarang ayo kita main petak umpet tetapi kita harus membatasi kita tidak boleh keluar atau bersembunyi terlalu jauh. Sebab aku tidak bisa mencari kalian seandainya kalian bersembunyi jauh dan di tempat yang sulit kulalui. Ayo kita harus segera melakukan suit untuk menentukan siapa yang harus menunggu tempat dan siapa yang harus bersembunyi." Ucap Lala sambil mengajak teman-temannya berkumpul untuk melakukan suit. Ternyata yang harus menunggu dan mencari teman-temannya yang bersembunyi waktu main petak umpet adalah Dewi. Lala dan teman-temannya mencari tempat persembunyian yang aman. Dewi pun langsung mengerjakan tugasnya untuk mencari teman-temannya yang sedang bersembunyi. Tiba-tiba Dewi menemukan kan Titin yang sedang bersembunyi di balik sebuah pohon."Titin....Titin... Kamu dapat kamu ketahuan di mana bersembunyinya". Teriak Dewi dengan girangnya.

Setelah semua teman-temannya ditemukan Dewi dari persembunyiannya. Mereka kembali berkumpul. Tanpa menunggu apa-apa Titin kembali berkata" hai teman-teman sekarang ayo kita kembali ke tempat Lala. kasihan tadi waktu kita pergi Lala belum memberi makan dan minum burung kesayangannya". Ucap Titin mengingatkan teman-temannya. "Oh ya.... teman teman mari kita segera pulang, kita harus memastikan keadaan si Kasih burung kesayanganku. Sebab aku takut jika terjadi sesuatu hal yang tidak aku inginkan menimpa Kasih ". Ucap Lala sambil berjalan lebih cepat. Sesampainya di tempat si Kasih di tinggalkan tadi, si Kasih tidak di temukan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post