Desrianti

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Kesabaran Lala bag 14

Lala merasa sangat senang sekali. Sebuah senyuman terindah diberikannya kepada kasih burung kesayangannya. " Kasih lain kali kamu tidak boleh terbang sendirian seperti tadi. Kamu harus selalu berada di dekatku. Diriku akan sangat sedih dan gundah jika kamu pergi tanpa minta izin pergi dariku. Aku tahu kamu ingin seperti teman-temanmu yang lain. Terbang dan hinggap pada ranting pohon. Selalu ingin mengepakkan kedua sayap indahmu. Tetapi apa mau dikata salah satu sayapmu tidak dapat digerakkan dengan sempurna karena patah. Kita harus selalu bersabar dan bersyukur atas apa yang diberikan Allah kepada kita". Ucap Lala sambil membawa burung kesayangannya pulang ke rumah.

Diperjalanan Lala bertemu dengan seorang bocah kecil yang duduk termenung di sebuah batu besar dekat sebuah pohon. Lala melihat ada kesedihan dan ketakutan di wajah bocah itu. Lala ingin menemuinya tetapi ragu. Karena Lala takut Nanti bocah itu akan tersinggung. Tiba-tiba burung yang berada di genggaman Lala terbang ke arah bocah itu. Lala menjadi sangat heran sekali, kenapa si kasih dapat terbang begitu lincahnya. Padahal salah satu sayapnya tidak bisa digerakkan. Saat Lala terpaku, si kasih burung kesayangan Lala hinggap di pundak bocah itu. Lala pun menghampiri si kasih dan bocah tersebut.

Hai Adik kecil namamu siapa, kenapa kamu duduk di sini sendirian titik kemana ayah dan ibumu. Apakah kamu tidak takut sendirian di sini. Sebaiknya kamu pulang ke rumah. Pasti kedua orang tuamu sedang sedih mencarimu.". Ucap Lala sambil memegang pundak bocah itu. " Namaku Alif , aku tidak mau pulang, aku tidak punya siapa-siapa. Ayah dan ibuku pergi entah kemana. Ayahku meninggalkan kami dan ibu saat aku masih bayi. Sedangkan ibuku pergi entah kemana. Akupun dititipkan ibu kepada saudaranya. Aku tidak tahan tinggal bersama mereka. Setiap hari aku disuruh menjadi pengemis. Jika aku tidak membawa uang banyak mereka akan memarahiku. Aku tidak ingin lagi menjadi pengemis. Aku ingin seperti anak-anak lainnya, pergi sekolah dan pergi mengaji". Ucapnya sambil menatap Lala sedih.

BERSAMBUNG.........

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren Bu Desrianti. Semangat berliterasi, semoga sukses selalu. Amin.

27 Sep
Balas



search

New Post