Kesabaran Lala bag 9
Tiba-tiba lelah terkejut melihat seekor burung yang terperosok ke dalam sebuah parit. Burung itu mengibas-ngibaskan sayapnya untuk dapat keluar dari parit tersebut. Namun apalah daya si burung tidak bisa melepaskan dirinya dari petaka yang ada. Hati Lala pun tersentuh untuk dapat menolong si burung kecil ini. Tanpa berpikir panjang dihampirinya si burung yang berwarna cantik luar biasa. Lala tersenyum melihat keindahan bulu burung ini. Ada rasa kasihan terbelenggu di hati Lala melihat kondisi burung kecil ini. 'Hai burung yang cantik kenapa kamu sampai terjatuh ke dalam selokan ini. Apakah kamu tidak memiliki teman yang dapat menolongmu, ke mana Ayah dan ibumu, kenapa kamu dibiarkan sendiri seperti ini. Apakah tidak ada orang-orang terkasih di sekelilingmu. Wahai burung yang cantik kenapa kamu masih tersenyum dan dapat bernyanyi tralala trilili disaat dirimu dalam keadaan seperti ini. Tidak ada kesedihan dan kegundahan terpancar di wajahmu. Keceriaan dan keriangan selalu kau berikan. Ealaupun aku tahu dirimu sangat sedih dengan keadaan yang seperti ini. Baiklah wahai burung yang cantik aku akan segera mengangkat mu." Dengan sangat hati-hati Lala mengangkat burung itu dan membawanya ke ke tempat yang aman.
Melihat kondisi burung ini Lala pun bersyukur bahwa dirinya lebih beruntung dari seekor burung yang cantik ini. Ia masih memiliki ibu yang sangat menyayanginya. Walaupun masih banyak teman-teman yang menghina kondisi fisiknya. Lala memiliki kaki yang pincang. Setelah menunggu beberapa saat setelah bulu burung yang cantik ini kering Lala pun berniat untuk membawa burung itu ke rumahnya. Lala harus minta izin dulu kepada Ibu Aminah. Sebab Ia tidak ingin ibunya marah membawa burung tanpa seizinnya. Lah lah berlari-lari kecil sambil tersenyum kearah ibunya.
"Bu.....ibu bolehkah Lala membawa burung ini ke rumah Lala kasihan melihatnya tidak memiliki teman dan tidak memiliki orang tua. Tentu burung ini merasa kesepian karena tidak ada teman dan tidak ada orang terkasih di dekatnya". Ucap Lala sambil mengelus-elus sayap si burung. "Boleh nak silakan kamu bawa burung ini ke rumah kita. Kak nanti sesampai dirumah kita akan buatkan kandangnya agar dia tidak kedinginan. Sebab jika dia kita biarkan di luar rumah tentu dia akan kedinginan.". Jawab ibu sambil membelai rambut Lala.
Tanpa terasa Lala dan Ibu sampai dirumah. Mereka dengan tergesa-gesa menyiapkan kandang burung dan ibu Aminah membuat kandang yang sangat sederhana. Bahannya hanya terbuat dari kardus bekas yang mereka minta di warung dekat rumah. Tiba-tiba Ibu Aminah dikejutkan dengan suara teriakan Lala."Bu...bu.... Coba lihat Bu kenapa burung ini dia tidak bisa terbang, dia hanya duduk di pojok situ titik setelah aku lihat dan aku perhatikan dia hanya memiliki satu kaki Bu. Makanya di saat dia terjatuh ke dalam selokan dia tidak dapat menyelamatkan dirinya. Aku sangat kasihan sekali Bu melihat burung yang begitu cantiknya hanya memiliki satu buah kaki. Kenapa dia memiliki nasib yang sama seperti Lala Bu ". Ucap Lala sambil memeluk burung yang malang itu. "Lala kamu jangan bersedih nak, Allah pasti punya rencana terhadap apa yang diberikan-nya. Allah akan sangat menyayangi kalian jika kita dapat bersyukur terhadap semua ciptaan Nya.". Ibu pun memberikan motivasi agar Lala selalu bersyukur terhadap apa yang dia miliki
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar