Hari ini Senin 17 Agustus 2020 adalah hari HUT RI yang ke 75. Sebuah angka yang sangat cantik. Namun peringatan HUT RI yang ke-75 sungguh jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Keheningan dan kebisuan serta kesedihan mewarnai hari yang sangat ditunggu oleh seluruh rakyat Indonesia. Dimana pada peringatan HUT RI tersebut banyak sekali acara dan lomba-lomba yang sangat menghibur. Namun tidak demikian dengan peringatan HUT RI yang ke 75 tahun ini.

Kegiatan upacara bendera yang biasanya sangat hikmat, namun pada hari ini sedikit berkurang. Yidak adanya upacara secara bersama yang dilakukan dalam rangka memperingati HUT RI tersebut sebagian besar kami hanya dapat mengikuti acara upacara HUT RI yang ke 75 pada tahun ini hanya dapat dilaksanakan secara faktual. Ada tetesan air mata pada saat menyaksikan sang merah putih melangkah menuju tiang tertingginya.

Tetesan air mata membasahi pipi saat mengikuti lagu kebangsaan Indonesia raya dikumandangkan. Dambil mengusap air mata, dari mulut kecilku ku iringi lagu Indonesia raya. Sebuah peristiwa yang tidak akan pernah kulupakan sepanjang masa. Setelah aku berumur 52 tahun sampai hari ini baru pertama kali aku mengikuti dan menyaksikan kegiatan memperingati HUT RI yang dilaksanakan seperti sekarang ini.

Ya Allah kembalikan senyum negeriku. Aku ingin kami bangsa Indonesia dapat mengikuti detik-detik proklamasi seperti tahun-tahun sebelumnya. Aku rindu peringatan HUT RI yang sangat meriah dentungan drumband terdengar di sana-sini. Pawai budaya cerminan keberagaman bangsa Indonesia terukir dengan begitu mempesona. Jangan sampai tahun depan ada airmata lagi pada saat HUT RI yang selalu ditunggu dan dinanti. Jayalah selalu negeriku tersenyumlah untuk kami anak negeri Untukmu Indonesia, cintaku sampai titik darah penghabisan.