Malam ini aku dikejutkan dengan panggilan tetangga dari sebelah rumah. Kutemui ibu itu keluar rumah sambil pemegang senter karena malam ini lampu pun mati. Ternyata air kolam yang ada di samping rumah kami melimpah.tanpa menunggu waktu lama aku pergi ke kolam samping rumah. Kucoba untuk membersihkan selokan itu seorang diri. Ternyata sampah dan banyak benda yang menyumbat selokan tersebut.

Tiba-tiba kulihat seorang anak agak keterbelakangan mental datang menghampiriku."Bu Ada apa kenapa Ibu malam-malam sendirian membersihkan selokan emangnya selokan Ibu tersumbat ya, itu karena anak-anak sering membuang sampah dan bermain botol kecil di selokan ini". aku mulai kesal mendengar pernyataan si bocah ini aku butuh orang yang dapat membantu tu mengeluarkan sampah-sampah dan tutup botol dari pipa selokan ini bukan sebuah ceramah yang membuat hatiku semakin sangat kesal sekali. Sehingga aku pun tidak menjawab apa yang ditanyakan si bocah ini

Kulihat si bocah berlari menuju rumahnya Tak lama kemudian dia membawa sebuah kayu yang sangat panjang sekali. Tanpa aku suruh ia mulai memasukkan kayu ke dalam pipa pada selokan. Digoyang-goyang nya kayu tersebut dengan sangat beraturan. kulihat dari ujung sana sampah dan botol botol kecil keluar dari pipa selokan itu diiringi dengan air yang sangat deras sekali.

Aku menjadi sangat malu sekali. Menganggap remeh seorang bocah yang sangat membantuku malam ini. Sebuah rasa dan pembelajaran kudapat dari bocah keterbelakangan mental. Bahwasanya Setiap manusia memiliki kemampuan dan berguna bagi orang lain. Bagaimanapun kondisi dari ciptaan Allah itu pasti berguna bagi siapapun, tidak terkecuali seorang bocah yang memiliki keterbelakangan mental