Desri Lova

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

'Anyang Pucok Sapilo'

Tantangan Menulis Hari ke -20

#TantanganGurusiana

Anyang Pucok Sapilo adalah salah satu kuliner khas masyarakat Kabupaten Kerinci Jambi. Tidak hanya di Kabupaten Kerinci Jambi, di daerah Sumatera Barat juga mengenal masakan yang satu ini. Di Sumatera Barat masakan ini biasa disebut dengan Anyang pucuak kalikih (pepaya). Masakan ini bisa dikatakan mirip dengan urap, karena juga menggunakan kelapa parut sebagai bahannya. Tapi rasanya jelas berbeda. Aroma dari Anyang Pucok Sapilo (pucuk pepaya) mengeluarkan bau yang khas, yakni bau daun suhen (surian/toona sureni).

Sebelum pucok Sapilo (pucuk daun pepaya) dimasak, daun tersebut harus direbus terlebih dahulu dengan mencampurkannya dengan daun suhen (surian). Tujuannya adalah agar rasa pahit dari pucuk pepayanya benar-benar hilang. Kebanyakan orang, mungkin ketika merebus daun pucuk pepaya mereka menggunakan campuran daun kedondong, daun jambu biji, atau menggunakan daun singkong. Tetapi, menurut saya penggunaan daun-daun tersebut belum sepenuhnya mampu menghilangkan semua rasa pahit dari daun pucuk pepaya. Nah, kalau kita menggunakan daun suhen (surian) ketika merebus pucuk daun pepaya, rasa pahit dari pucuk daun pepaya tersebut memang benar-benar hilang. Tidak hanya daun, rasa pahit dari batang pepaya yang masih muda juga hilang sepenuhnya karena daun suhen (surian) ini. Itulah yang menjadi ciri khas dari masakan Anyang Pucok Sapilo ini. Baunya khas, bau kayu surian (Toona Sureni).

Bagi masyarakat yang ada di daerah Sumatera, tidak hanya daun saja yang dimanfaatkan untuk merebus pucuk daun pepaya, tetapi batang dari surian ini juga dimanfaatkan untuk membuat barang-barang mebel, atau dipakai untuk penyangga tiang rumah dikarenakan kayunya yang kuat dan tidak mudah dimakan rayap. Jadi, kayu surian adalah salah satu jenis kayu yang menjadi primadona di daerah Sumatera.

Oke, kita kembali ke masakan Anyang Pucok Sapilo tadi. Bagi yang ingin mencoba membuat, silakan mencoba. Caranya gampang sekali, berikut penjelasannya:

Bahan yang digunakan:

- Pucok Sapilo (pucuk daun pepaya) yang telah direbus sebelumnya dengan daun suhen (surian)

- Cabe merah giling (cabenya digiling dengan campuran bawang merah, isi kunyit secukupnya)

- Tomat diiris

-Bawang merah iris

- Ebi

Cara Membuat:

- Tumis bawang merah yang sudah diiris tipis, setelah agak kekuningan, tambahkan tomat iris. Aduk, masak sebentar (sampai tomatnya layu).

- Setelah itu, masukkan ebi. Aduk, masak sebentar.

- Selanjutnya, masukkan cabe yang telah digiling sebelumnya dengan isi kunyit. Aduk, sampai cabenya Mateng (api yang digunakan harus kecil). Lalu tambahkan kelapa parut. Aduk lagi.

- Setelah cabe dan kelapa parut dirasa Mateng, terakhir masukkan daun pucuk pepaya yang telah direbus. Aduk, tunggu sebentar, lalu angkat dan sajikan.

Nah...gampang kan cara buatnya, ayok dicoba. Pasti ketagihan, apalagi dimakan dengan sepiring nasi hangat. Hmmmm....sedapnya....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post