Desri Lova

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Asyik! Mati Lampu

Tantangan Menulis Hari ke-31

#TantanganGurusiana

Berbicara tentang lampu, pasti semua dari kita, akan langsung ingat dengan listrik atau Perusahaan Listrik Negara (PLN). PLN atau PT PLN (Persero) ini, didirikan pada 27 Oktober 1945. Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19 ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keperluan mereka sendiri. Untuk kepentingan umum dimulai sejak perusahaan swasta Belanda N.V NIGHM memperluas usahanya di bidang tenaga listrik, yang semula hanya bergerak dibidang gas. Kemudian meluas dengan berdirinya perusahaan swasta lainnya (Wikipedia).

Dahulu, sebelum listrik masuk Desa, ketika malam tiba, bentuk penerangan yang kebanyakan digunakan oleh masyarakat adalah lampu petromax, lampu togok (lampu minyak tanah), senter, dan sebagian ada yang menggunakan obor. Aktivitas yang bisa dilakukan oleh masyarakat pada malam hari pun bisa dibilang terbatas, tidak seperti saat sekarang ini. Kalau seandainya suatu kegiatan tidak bisa dilakukan siang hari, misalnya karena cuaca yang terlalu panas atau waktu yang tidak memungkinkan karena ada pekerjaaan lain, malam hari adalah solusi untuk itu semua. Tidak jadi masalah, yang penting listriknya ada. Misalnya, diadakanya pertandingan futsal atau bulu tangkis yang pada malam hari.

Sekarang, listrik sudah masuk ke desa-desa. Walaupun begitu, rupanya masih ada dari sebagian masyarakat belum bisa menikmati listrik dengan sepenuhnya atau sama sekali belum tersentuh oleh listrik. Sesuai dengan data pada tahun 2019, ada 2.500 desa di Indonesia belum tersentuh oleh listrik (Kompasiana. Com). Tentunya ini merupakan PR bagi pemerintah untuk bisa mengatasi kesenjangan tersebut, agar dikemudian hari semua masyarakat bisa merasakan makna dari kesejahteraan itu sendiri.

Terlepas dari itu semua, ada yang menarik dari apa yang dilakukan oleh anak-anak saya ketika lampu (listrik) mati. Berbeda dengan orang kebanyakan (orang dewasa pada umumnya), ketika mati lampu, mereka mungkin akan marah, kesal, ataupun dongkol. Ya wajarlah, gara-gara mati lampu, bisa saja menghambat aktivitas yang mereka lakukan saat itu. Berbeda dengan anak-anak saya ketika mati lampu. Mereka malah senang sekali. Walaupun mati lampunya hanya sebentar (mungkin di PLNnya lagi ada perbaikan). Tetapi anak-anak begitu menikmatinya dan memanfaatkan waktu mati lampu yang cuma sebentar itu dengan membuat permainan bayang-bayang. Begitu mereka menyebutnya.

Penerangan dari lilin atau handphone yang kami hidupkan, mereka manfaatkan untuk bermain bayang-bayang. Bayangan dari gerakan tubuh atau tangan, dibuat menyerupai binatang atau benda. Pokoknya sesuailah dengan imajinasi mereka. Terkadang permainan bayang-bayang itu mereka tambah dengan bumbu-bumbu cerita. Cerita yang mereka karang sendiri. Sedang asyiknya bermain, eh...lampunya malah nyala. Otomatis akan membuat mereka berhenti bermain dan terlihat kekecewaan yang begitu mendalam pada wajah keduanya. Sekali-kali, untuk mengusir rasa kecewa anak-anak, saya sengaja mematikan kontak lampu dan menghidupkan aplikasi senter yang ada pada handphone. Mereka terlihat ceria lagi dan tentunya kembali bermain bayang-bayang. Dari sini saya mendapatkan suatu pembelajaran, bahwa tidak seharusnya ketika listrik mati kita marah-marah, dongkol, kesal, ataupun ngomel sendiri, karena dibalik itu semua rupanya ada kebaikan yang dapat kita ambil yakni anak-anak bisa jadi lebih kritis, kreatif dalam membuat permainan dan kita tentunya juga bisa beristirahat dari rutinitas walaupun itu hanya sebentar. Ternyata semua ada hikmahnya, yang patut untuk kita lakukan tidak lain adalah selalu bersyukur dengan apapun itu bentuknya.

Salam Literasi!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bagus bu, pengalaman unik mati lampu

12 Mar
Balas

Iya pak hehe

12 Mar

itu ee mainan ibuk juak

13 Mar
Balas

Hehe iya bu

13 Mar



search

New Post