Cabe "Wok"
Tantangan Menulis Hari ke-5
#TantanganGurusiana
“Cabe Wok”
Siapa yang tidak kenal dengan menu yang satu ini. Menu ini begitu familiar bagi masyarakat di Kabupaten kerinci Jambi. Khusus di daerah Lolo Gedang dan sekitarnya, masyarakat setempat biasa menyebutnya dengan cabe Wok. Penampakan dari cabe wok hampir mirip dengan sambal ijonya orang minang (padang). Nah penasaran kan??yuk…lanjutkan membaca.
Kata Wok berasal dari kata uap. Jadi, kalau diartikan secara harfiah adalah cabe yang diuapkan. Artinya, cabe beserta bahan-bahan yang dibutuhkan (sebagian) harus direbus terlebih dahulu. Jenis cabe yang biasanya digunakan untuk membuat cabe wok adalah cabe besar (bisa merah atau hijau) sesuai dengan selera. Bagi yang suka pedas boleh menambahkan cabe rawit.
Setelah melalui proses memasak yang tidak begitu lama (sekitar 15 menit), barulah kita bisa menikmati sambal yang menggugah selera ini. Mengapa saya mengatakan menggugah selera? Jawabannya, karena cabe wok ini bisa membuat orang yang hilang selera makan jadi kembali bernafsu untuk makan dan nambah berulang kali. Itulah hebatnya sambal ini, walaupun sangat sederhana (jauh dari kata mewah) rupanya dapat membuat orang lupa diri ketika menyantapnya. Apalagi kalau disantap bersama-sama dengan keluarga ketika di kebun. Ah…begitu nikmatnya…Bak kata lagu minang, “indak Nampak ondeh mak, mintuo lalu.”
Baiklah, mungkin pembaca sudah tidak sabar lagi ingin mengetahui apa saja bahan-bahan yang digunakan dan bagaimana cara membuatnya. Berikut penjelasannya;
Bahan Cabe Wok:
- Cabe (merah/hijau) 1 ons
- Tomat 1 buah
- Bawang merah (5 siung)
- Teri medan/ jenis ikan asin yang lain
- Irisan daun bawang yang sudah digoreng
Cara membuatnya:
- Semua bahan (kecuali teri/ikan asin jenis lain) direbus sampai kelihatan mengkerut. Angkat, sisihkan.
- Ambil cabe, bawang merah beserta tomat yang sudah direbus, lalu di ulek kasar (lebih enak rasanya jika dibandingkan dengan diblender). Jangan lupa tambahkan garam sesuai selera.
- Sambil mengulek, siapkan wajan untuk menggoreng ikan teri/ikan asin. Terkadang kalau kebetulan kehabisan minyak goring, ikan asinnya saya panggang.
- Setelah itu, masukkan ikan asin yang telah digoreng/panggang ke sambal yang telah diulek, aduk pakai spatula biar tercampur rata.
- Terakhir, masukkan irisan daun bawang yang telah dogoreng ke dalam adonan sambal. Aduk lagi. Siap untuk disantap dengan nasi hangat beserta rebusan sayur atau lalapan.
Nah…gampangkan cara membuatnya?? “Selamat mencoba dan terimakasih sudah membaca tulisan saya.” Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. Selamat berkumpul dan menikmati hari bersama keluarga.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Ya ampunnn nyaman keliatnmye lanjut bu Lova
Iya Bu...nyaman benar...apalagi ditambah bumbu asli dari kerinci...daun mujleang...hmmm tambah nyaman bu
Keren
Makasih pak...dak sekeren tulisan bapak...lah banyak pengalaman menulis.saya baru belajar pak
Ngiler saya Bu ... ingin mencoba. Salam kenal!
Hayukkk Bu dicoba...nanti pasti ketagihan...salam kenal juga untuk Bu Marlina
Would. Batman e, sebile de bawak kesekolah sambal e
Haha....kapan2 Bu ya...kalo bikin lagi
Sabtu minggu boleh pake bahasa daerah va....
Iya mba...tapi bingung juga kalau nulis pake bahasa daerah...
Jengkol mana jengkol
Wuihhh...apalagi tambah lalap jengkol muda...onde Mande...lamak Bana