Desri Lova

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
'Jelajah Malam'
Kompasiana.com

'Jelajah Malam'

Tantangan Menulis Hari ke-34

#TantanganGurusiana

Tak seperti biasanya, malam ini (Malam Senin) saya mencoba berteman dengan suasana malam, hanya sendirian. Biasanya, kalau keluar rumah, pasti selalu ditemani oleh suami dan anak-anak. Biasanya, malam Minggu adalah malam yang kami pilih untuk jalan-jalan "cari angin", atau makan di luar. Mengingat besoknya, anak libur sekolah. Nah malam ini, adapun tujuan saya ke luar rumah berbeda dengan yang sebelumnya, yakni untuk menjelajah ke apotik untuk mencari masker dan Hand hanitizer. Selain itu, niatnya ingin belanja susu anak-anak yang sudah habis.

Sebelumnya, tidak pernah rasanya terlintas di benak ini untuk membeli masker dan Hand hanitizer tersebut. Kecemasan atau rasa kekhawatiran itu muncul dengan hebat, ketika mendapat pesan di grup WA tentang surat edaran Bupati Belitung tanggal 13 Maret 2020 tentang instruksi dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 di Kabupaten Belitung dengan meliburkan kegiatan pembelajaran di seluruh sekolah mulai dari tanggal 16 - 30 Maret 2020. Saya berpikir, dengan ditetapkan dan dikeluarkan surat edaran dari Bupati ini, terlihat keseriusan dan kewaspadaan yang begitu besar dari pemerintah Kabupaten Belitung terhadap keselamatan masyarakat luas dari virus covid-19. Mungkin ini dikarenakan, mengingat sudah ada warganya yang pulang dari Jakarta, terkena virus ini. Ya wajar, pemerintah cepat bertindak, jangan sampai menular ke warga yang lain. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan meliburkan sekolah-sekolah (TK, paud, SD, SMP/mts) yang ada di Belitung.

Adapun dampak yang muncul dari edaran surat keputusan dari Bupati Belitung ini buat saya adalah malam ini juga saya putuskan untuk ke apotik mencari masker, hand satinizer, detol cair, sabun khusus pencuci tangan, untuk jaga-jaga jangan sampai saya dan keluarga terkena virus covid-19 tersebut. Setibanya di apotik, ada pemandangan yang tidak biasa saya temukan. Apotik dipenuhi oleh pengunjung, di kasir antri, dan rata-rata yang datang ke apotik selalu menanyakan apakah masker atau Hand satinizer ada atau tidak. Wah sepertinya edaran surat dari Bupati Belitung tersebut sudah menyebar luas ke masyarakat, begitu pikir saya.

Sama dengan pengunjung yang lain, ada rasa kecewa yang dirasakan, ketika petugas apotik menjawab pertanyaan yang sebelumnya kami tanyakan dengan kata "maaf, stok masker sama hand sanitizernya habis". Mendengar jawaban tersebut, saya langsung permisi dan berusaha untuk mencari ke apotik-apotik terdekat yang lainnya. Alhasil, tiga apotik terdekat yang saya singgahi tidak menjual masker dan Hand satinizer, semua jawaban dari petugasnya sama, yakni kehabisan.

Saya terus berpikir, apa yang harus saya lakukan selanjutnya? Apa yang harus saya beli untuk "menjaga" anak-anak dari ancaman virus? Aha...saya ingat dengan apa yang dikatakan suami sebelumnya, "jangan lupa beli tisu basah ya!" Begitu pesan suami ketika mau ke luar rumah. Saat itu juga saya langsung menuju toko terdekat untuk membeli tisu basah. Ini dimaksudkan untuk memudahkan anak membersihkan tangan, kalau seandainya habis memegang sesuatu, setelah itu ya tetap cuci tangan dengan bersih.

Saya merasa, semua barang yang dibutuhkan sudah terbeli. Ya sudah, langsung pulang sajalah, pikir saya. Sesampainya di rumah, tak lupa saya memberi anak-anak air rebusan kunyit, jahe, temulawak, seray, dan tak lupa ditambah madu ,yang sudah saya rebus sebelum saya pergi menjelajah malam menuju apotik dan toko terdekat. Awalnya anak-anak menolak saya berikan minuman tersebut, tetapi setelah dirayu-rayu, akhirnya mereka luluh juga dan mengikuti kehendak emaknya hehe...cukup satu kalimat yang dibilang emak, minuman ini enak dan rasanya manis seperti sirup, karena ada madunya, biar virus jahat tidak masuk ke badan kita. Alhamdulillah akhirnya mereka minum, habis tak bersisa. Insyaallah besok-besok minuman ini akan rutin dibuat oleh si emak. Emak berpikir, besok harus berburu kunyit, temulawak, jahe seray yang banyak di pasar. Walau tak ada masker, dan Hand sanitizer, mudah-mudahan jamu buatan emak ampuh untuk menjaga keluarga dari penyakit apapun itu namanya. Amin yarobbal Alamin...

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

wahhh.. ini baru emak yang hebat namanya

15 Mar
Balas

Iya Bu...pasti semua emak di dunia ini akan berubah menjadi wanita hebat untuk anak2 dan keluarganya Bu..sampai titik darah penghabisan semua emak di dunia akan berjuang untuk keluarga Bu hehe

15 Mar



search

New Post