Wanita tanpa Pensil Alis
Tantangan Gurusiana Hari ke 119
Wanita tanpa Pensil Alis
Tak heran jika wanita yang masih gadis terlihat cantik dan menarik, toh mereka masih single,tak banyak tuntutan keuangan dan pekerjaan menyita waktu, jadi waktu hanya dapat dihabiskan untuk mempercantik diri.
Namun bisa menjadi nilai plus juga bagi wanita yang masih tetap terlihat cantik jika telah bersuami bahkan telah memiliki 3 anak. Bahkan mereka jauh tampak lebih cantik dari sebelumnya.
Terkadang kecantikan juga tergantung sudut mata yang memandang dan melihatnya.
Belum tentu wanita yang penuh pesona dengan make up cetar membahana akan selalu cantik dimata orang lain, bahkan penilaiannya akan berbanding terbalik.
Jangan mengambil contoh terlalu jauh. Contoh saja saya. Saya sewaktu sekolah dandanannya biasa saja, hingga duduk diperguruan tinggipun masih terlihat sederhana. Bahkan saya sedikit terlihat tomboi,maka tak dapat dipungkiri tak ada satupun lawan jenis yang berani katakan cinta pada saya haha.
Namun seiring berjalannya waktu, lingkungan sangat mempengaruhi gaya hidup saya. Bahkan teman sekitarpun sangat besar dampaknya. Dulu saat mahasiswa saya hanya berteman dengan orang yang sederhana saja, bahkan mereka lebih menyukai yang sederhana daripada yang berlebih sehingga saya ikut terbawa arus kebaikan oleh mereka. Niat untuk berdaya saingpun jauh dari kami.
Setelah tamat kuliah saya mendapat pekerjaan yang daya saing penampilannya jauh cetar membahana. Saya bekerja disebuah Bank ternama saat itu. Tuntutan pekerjaan membuat saya membanting penampilan untuk jauh berubah dari sebelumnya. Memang sejelek-jeleknya orang jika sudah didandani jauh lebih cantik. Akhirnya 3 kali sehari saya berkecimpung dengan pensil alis, lipstik,blas on, eye sedow dan kawan-kawannya. Waktu sebelum berangkat bekerja saya habiskan sekitar 40 menit untuk melukis wajah. Begitulah keseharian saya. Ilmu yang saya dapatkan semasa kuliah di perguruan tinggi islam seakan luntur seiring tuntutan pekerjaan. Bahwa wanita dilarang mempercantik diri kecuali dihadapan suami.
Meskipun demikian niat awal saya hanya untuk mengais rezeki halal tidak untuk menarik perhatian para lelaki. Alhamdullilah hingga 2 tahun saya bekerja tak satupun pria di bank itu yang berani melamar saya. Akhirnya hanya satu pria yang mampu mengutarakan isi hatinya untuk saya. Ya lelaki yang saat ini adalah belahan jiwa saya, ayah dari kedua buah hati saya. Kami bertemu saat masa KKN, namun beliau berasal dari Universitas yang berbeda.
Setelah menikah saya bekerja sebagai guru. Lagi dan lagi lingkungan memang sangat mempengaruhi gaya hidup. Alhamdulilah gaya hidup para guru disekolah itu tergolong sederhana. Tak ada yang menggunakan pensil alis sehabis shalat zuhur. Mereka juga heran saat pertama kali saya menapakkan kaki disekolah itu.Melihat penampilan saya yang menor mungkin mereka ingin komentar namun ingat lagi kami belum saling kenal. Perlahan saya ubah kembali gaya hidup. Cukup memoles wajah sedikit dengan bedak dan goresan lipstik yang tipis,mungkin ini sudah lebih dari cukup.
Mulai saat itu hingga sekarang sudah terbiasa tanpa pensil alis. Mengingat dan menimbang dosa yang akan saya dapatkan jika terus menerus mengukir alis. Yaa meskipun ukiran itu tidak mengubah bentuk sang penciptanya, tapi tetap saja saya berdosa. Saya telah berani menggali kuburan suami sendiri. Mungkin resiko penyakit jantung suami saya berpeluang besar jika melihat istrinya keluar rumah dengan dandanan cetar membahana dan akan membuat para pria akan memalingkan matanya. Saya tidak menginginkan akan hal itu. Saya belum sanggup menyandang status janda.
Payakumbuh 06 Juli 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Super sekali tulisannya. Saya suka.
Terima ksh ya bu
Bagus sekali bu
Maksh bnyak ibu sdh mampir
Keren.. Sukses selalu
Maksh bu
Aku salah satu wanita yang tidak punya pensil alis, bunda.
Iya bu, yg alami aja lah ya bu
Sederhana itu indah,Bu. Penampilan memang harus diperhatikan, tapi sikap lebih penting...
Bnerr bangett bunn
Bnerr bangett bunn
Setuju bget..walaupun kecantikan sangat penting bg wanita,,tpi lbh baik yg nmpak Natural saja..
Iya bu, kalau berlebihan dtg kesekolah dikira tante2 ntr hihi
Iya bu, kalau berlebihan dtg kesekolah dikira tante2 ntr hihi
Iya bu, kalau berlebihan dtg kesekolah dikira tante2 ntr hihi
Keren kali tulisannya bu
Mksh pak
Penampilan biasa tapi menarik, tidak menor tapi buat org tertarik.
Iya bu, penampilan berlebihan tdak terlalu baik.
Iya bu, penampilan berlebihan tdak terlalu baik.
Penampilan memang harus diperhatikan ya bu.....Harus sangat...
Bener bu, tp klo berlebihan juga takut bu