Deswati

Pagi itu saya dan teman-teman sudah bersiap menuju lokasi demo. Saya dan teman-teman hari itu akan menghadiri demo di kota ini, untuk yang ket...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perubahan Bim Salabim
Sumber: google

Perubahan Bim Salabim

Perubahan “Bim Salabim”

#Tantanganmenulisgurusianaharike-309#

Oleh: Deswati, M.Pd

Perubahan dalam diri seseorang akan terjadi jika dimulai dari mindsheet. Minda seseorang sangat menentukan penerimaan sebuah perubahan. Perubahan itu tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba. Semua harus melalui proses, perubahan tidak “bim salabim” tetapi butuh waktu. Begitu juga dengan ku. Pendidikan Calon Guru Pengerak yang Aku ikuti, perlahan lahan telah merubah cara berpikir, berperilaku dan juga dalam memutuskan suatu permasalahan.

Perubahan itu Aku rasakan saat Aku mempelajari dan mendalami tentang filosofi pendidikan “Ki Hajar Dewantara” bahwa murid memiliki bakat dan minat yang dibawa sejak dari lahir. Tumbuh dan berkembangnya murid sesuai dengan bakat dan minat. Peran guru sangat dibutuhkan. Guru dianalogikan seorang petani yang merawat tumbuh dan berkembangnya tanaman (murid). Melalui filosofi ini, telah menyadarkan Aku bahwa selama ini pendidikan yang dilakukan dengan pola-pola yang salah, termasuk Aku sebagai pelaku dari kesalahan itu.

Manakah dari bagian kesalahan-keasalahan yang telah Aku lakukan? Salah satunya adalah memberi hukuman kepada murid ketika mereka tidak melangar disiplin sekolah. Memberikan label negative terhadap perilaku yang telah dilakukan, hal ini berdampak pada murid yang tumbuh dan berkembang dengan rasa bersalah, akhinya murid tumbuh dan berkembang tidak sesuai dengan potensinya. Menganggp murid memilki kemampuan yang sama tanpa melakukan observasi pada kesiapan belajar murid, minat belajar murid, dan profil belajar murid.

Apakah didiplin akan tegak karena adanya hukuman yang diberikan? Apakah hukuman membuat efek jera bagi murid, Aku memastikan jawaban dengan satu kata “tidak”. Aku berani mengatakan ini, karena Aku bertahun-tahun menyaksikan dan ikut melakukanya.

Ada fakta menarik yang aku sadari pada saat ini. ketika Aku bertindak dalam dalih menegakkan disiplin dengan memberikan hukuman maka, semakin hari-semakin banyak saja murid yang senang melanggar disiplin, bahkan pelanggaran itu dilakukan oleh murid yang sama. Inilah yang membuat Aku ingin melakukan perubahan.

Menegakan disiplin dengan cara memberikan hukuman, agar murid patuh pada peraturan yang berlaku merupakan pola yang salah dalam pendidikan. Idealnya, agar murid disiplin perlu ditumbuhkan motivasi instrinsik. Caranya, setiap disiplin yang dilangar oleh murid harus diberikan konsekuensi yang dapat menyadarkan murid.

Sebagai contoh dari pelangaran disiplin murid yang terlambat datang ke sekolah, pada jam pertama tentu murid tidak belajar. Maka salah satu konsekuensi yang dapat dilakukan dengan cara menambah jam belajar di akhir jam pembelajaran pulang. Murid tidak dibenarkan untuk pulang sama dengan teman-temannya yang datang tepat waktu ke sekolah.

Dalam hal ini guru sudah mengingatkan kepada muridnya bahwa kesalahan yang telah dilakukan bertujuan agar murid memahami tanggung jawab dalam belajar.

Pekanbaru, Sabtu, 03 April 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post