Senin,tanggal 27 April 2020,kami diperintahkan oleh ketua baik itu pengurus maupun pengawas KP-RI KARPEND Lintau Utara untuk bisa sama-sama hadir di jam kerja yaitu hari Selasa kemarin untuk menandatangani permohonan pinjaman ke PKRI SUMBAR.

Mengingat banyaknya permohonan dari anggota yang ingin meminjam di Bulan Mei,ada yang ingin meminjam untuk keperluan anak kuliah,untuk keperluan lain bahkan untuk pelunasan Bank.Sementara di bulan Mei koperasi juga akan memberikan Simpanan Hari Raya (SHR) beserta tunjangan hari rayanya ke anggota.Jadi atas pertimbangan tersebut pengurus beserta pengawas memutuskan untuk perlu meminjam ke PKRI SUMBAR demi memenuhi kebutuhan anggota.

Tapi untuk peminjaman ke PKRI SUMBAR tidak sama seperti dulu.Dulu koperasi pernah juga meminjam ke PKRI SUMBAR,tapi tidak se ribet yang sekarang,dulu bawa permohonan saja,sudah cair dananya. Nah sekarang disamping permohonan,kita harus minta tandatangan dulu ke Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan kemudian ke Sekretaris Daerah (Sekda).Ya, karena itu syarat peminjaman harus dijalani.

Karena untuk memenuhi syarat tersebut,kami diperintahkan oleh bendahara untuk menemui Bapak Dinas dan Bapak Sekda.Pagi-pagi Saya dan teman pun berangkat penuh dengan percaya diri bahwa tugas menandatangani ini akan cepat selesai dan pulang kembali ke rumah dengan segera.Saya dan teman berangkat dengan motor,di perjalanan kami banyak melihat petugas seperti polisi,tentara yang merazia masyarakat yang tidak pake masker.

Diperjalanan saya dan teman berhenti dulu di puncak pato,dan kami pun sempat selfi dulu di sana dan mengirimkan foto tersebut ke ketua sambil melaporkan keberangkatan kami.Kami langsung menuju ke Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,ternyata Bapak nggak di kantor,tapi beliau di posko di gedung Nasional.Kami pun menemui beliau di sana.Kami berikan surat pernyataan tersebut dan ia baca,kemudian ada penulisan kata dari surat tersebut yang ia keberatan.Lalu kami pun di suruh berembut dulu dengan ketua atau pengurus yang lain masalah penulisan kata tersebut.Akhirnya teman saya mengetik ulang surat pernyataan tersebut.Kemudian kami kembali ke gedung tadi,tapi Bapak sudah di Dinas.Saya dan teman langsung menuju ke sana.Tapi sampe di sana Bapak Dinas menyuruh kami menemui Bapak sekretaris dan Bapak Kabid.Kami pun menemui beliau,tapi ternyata beliau nggak ada di tempat.Kami kembali menemui Bapak Dinas dan beliau menyarankan untuk datang besoknya. Karena ini pertama kalinya ia ingin mempelajari dulu berkas kami tersebut.

Saya dan teman saya pun pulang dan menuju ke kantor Bupati untuk menemui Bapak Sekda,ternyata Bapak Sekda juga tidak di tempat,ia lagi di Gedung Nasional.Saya dan teman langsung berangkat ke sana.Kami pun memberikan berkas tersebut untuk di tandatanganinya,tapi kemudian beliau juga menyuruh kami untuk meminta rekomendasi ke Koperindagpastam,baru kemudian ditandatangani.Mengingat hari sudah zuhur,takutnya orang di kantor koperindag tidak ada lagi,saya dan teman pun langsung berangkat ke sana.Tapi apa yang kami khawatirkan terjadi ,orang yang akan kami temui pun tidak di tempat.Akhirnya saya dan teman saya disuruh datang kembali besoknya.