JAGOAN MIMIM
Aken, Nenand dan Aboy
Jagoanku selalu bertiga dalam suka dan duka. Figur seorang Ibu dan Ayah sangatlah penting saking pentingnya eh malahan menjadi terlalu dekat. Alhasil seperti ini.
RAKEEN PURWENTA SUTRESNA
Aken anak sulungku waktu kecil selalu ngamuk kalau matahari sudah terbenam mimimnya belum pulang, alhasil kaca dapur pernah menjadi korban tendangan mautnya. Aken tdk peduli berdarah di kakinya yang penting mimimnya harus pulang. Saya tercengang melihat kejadian itu tapi ini pembelajaran yang berharga bahwa kedekatan itu akan berdampak buruk apabila seorang Ibu tidak dapat mendampingi anaknya setiap waktu. hari demi hari seiring jalannya waktu Saya mulai memberi jarak padanya alhasil setelah dewasa Aken menjadi terbiasa hanya karena kurang komunikasi akhirnya aken dewasa jarang berbicara. Hadeuh salah lagi mengurus nya.
REYNARD RAHJAHN SUTRESNA
Nenand anak tengahku dari bayi selalu dekat dengan papahnya alhasil dari bayi sampai sekarang sudah SMP kls 3 di PELNUS, kalau papahnya keluar kota dia akan murung dan panas seperti biasa. Langganan IGD RS Boromius dari Balita karena panas kalau papahnya tidak ada. Hadeuh salah lagi mengurus nya.
HARZAN ZULFAQQAR SUTRESNA
Aboy anak bungsuku dari bayi sering lihat mimimnya berekspresi sedih alhasil sekarang setiap apapun dia terlalu empaty dan berakhir menangis padalah sekarang sudah kelas V SD di PELNUS. Hanya kelebihannya Eyangnya selalu memberi kertas dan pensil untuk dicoret coret kalau mimimnya ngajar, alhasil karya aboy sangatlah indah sekarang. Disini ada campur tangan orang ketiga yang sedarah bukan PRT ya. Kalau dulu mama sibuk menjadi kepala sekolah jadi Aken dan Rey tidak bisa dibimbing sama mama. Lumayanlah tidak salah lagi mengurus nya.
Kesimpulannya:
1. Seorang Ibu akan menjadi Ibu yang mendidik anak, cucunya untuk selamanya walaupun sudah menjadi Nenek.
2. Mengasuh anak itu harus sesuai proporsinya jangan terlalu dekat dengan Ibunya atau dengan Ayahnya, jadi seimbang.
3. Selalu berkomunikasi dengan semua ekspresi jangan salah satu ekspresi saja karena tidak baik untuk tumbuh kembang anak.
4. Berilah kertas kosong dan pensil pada anak balita untuk membiasakan motorik tubuh dan fikiran.
5. Biasakanlah sholat berjamaah dan beri tanggung jawab sebagi imam. Itu akan melatih anak bertanggungjawab pada diri sendiri dan orang lain.
6. Ajarkan hapalan surat2 pendek yang agak panjang untuk dihapalkan agar anak mengerti bahwa perlunya menjaga Al-Quran didalam dirinya.
7. Luangkan waktu berdzikir bersama untuk memberikan pengertian bahwa kita harus selalu bersyukur pada sang pencipta bumi dan langit.
Mudah2 an ini berarti buat yang belum punya anak ya.
Dari muridmu yang mengikuti jejakmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar