Devi Rovina

SMPN 54 Batam...

Selengkapnya
Navigasi Web
Dinamika Kebijakan Kurikulum

Dinamika Kebijakan Kurikulum

Kebijakan pendidikan merupakan pedoman yang mengatur pelaksanaan sistem pendidikan. Aturan yang mengikat ini tidak lain adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Supaya tujuan pendidikan nasional tercapai kebijakan pendidikan mendapat prioritas utama dalam era globalisasi. Hal ini diupayakan agar tidak tertinggal dengan kemajuan dan perkembangan dunia yang semakin melesat,

Sehubungan dengan itu, proses pembuatan kebijakan pendidikan harus memperhatikan faktor lingkungan eksternal, masukan, proses, keluaran, dan umpan balik dari lingkungan kepada pembuat kebijakan. Berjalannya kebijakan tersebut yang diperhatikan adalah dampaknya. Jika baik maka dipertahankan atau dikembangkan, sedangkan jika mengandung kesalahan maka harus bisa diperbaiki. Sehingga, kebijakan pendidikan memiliki karakter dapat memungkinkan adanya evaluasi terhadapnya secara mudah dan efektif. Hasil evaluasi dipertimbangkan untuk diubah.

Selama ini sudah banyak kebijakan pendidikan yang mengalami perubahan. Seperti perubahan kurikulum. Sejak mulai mengajar, kurikulum pertama yang aku kenal adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Dalam KBK lebih menekankan pada pencapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun secara klasikal. Kegiatan belajar menggunakan pendekatan dan metode bervariasi. Sumber belajar bukan hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif.

Dua tahun kemudian berubah menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hampir mirip dengan KBK. Perbedaannya adalah ditetapkannya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru dituntut untuk mengembangkan silabus dan perangkat pengajaran sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.

Kemudian berubah lagi menjadi Kurikulum 13. Kurikulum 13 ini menyeimbangkan tiga aspek penilaian yaitu pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Mata pelajaran dikemas lebih bermakna dalam kehidupan sehari-hari dengan model pembelajaran tematik integratif dan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran murid aktif, guru sebagai fasilitator maupun motivator. Semua aspek kehidupan bisa menjadi sumber pembelajaran serta melahirkan manusia pembelajar.

Dari tiga perubahan kebijakan pendidikan yaitu perubahan kurikulum ini, tampak adanya penyempurnaan dan pengembangan. Pengembangan kurikulum secara dinamis disesuaikan dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi dan IPTEK dalam bangsa dan bernegara.

Timbul pertanyaan, apakah dinamika atau perubahan rupa kebijakan pendidikan ini merupakan suatu kemajuan? Bagiku adanya perubahan dengan menyempurnakan dan mengembangkan kebijakan pendidikan merupakan langkah awal perbaikan. Tujuannya agar pendidikan Indonesia menjadi lebih baik. Meskipun hasilnya akan tampak dalam kurun waktu puluhan tahun, tetapi besar harapan akan melahirkan manusia yang kreatif, kritis, dan inovatif. Lebih siap untuk menjawab tantangan yang dihadapi bangsa di masa depan.

Sudah pasti kemajuan suatu bangsa di masa depan terlihat dari kualitas pendidikannya serta kebijakan pendidikan yang diterapkan. Meskipun kebijakan pendidikan sering berganti dan mendapatkan tantangan dari berbagai pihak tetapi tetap harus dijalankan. Karena dibalik semua itu ada harapan menuju pembaruan. Jika kebijakan pendidikan statis dan tidak bervisi jangka panjang maka ke depannya pendidikan Indonesia hanya akan jalan di tempat. Tidak maju. Akibatnya kita akan menjadi bangsa yang jauh tertinggal dengan perkembangan dunia yang dinamis.

#TantanganGurusiana

Hari ke-29

Note: Opini berdasarkan beberapa bacaan dari Media Sosial

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tapi, kalau menurut saya, bila kurikulum diganti dalam jangla waktu yang sangat pendek belum membawa hasil dan tidak bisa lihat prosuk apa yang diinginkan tidak tercapai. Kurikulum tahun sekian menekankan pada penekanan pengetahuan dan ketrampilan, ada juga yang menekankan anak bisa membaca bahasa Inggeis dengan lancar, ada juga yang ingin menguatkan kesimbangan antara sikap dan pengetauian, ada yang 3 aspek harus tercapai. Sebaiknya minimal 5 atau 10 tahun itu digunakan, dan kita akan lihat bagaimana produk yang akan kita dapatkan. Bila baru satu , tiga tahun baru berjalan, hmmm, kita aja baru mendalami dan sambil mengajar kita mencari kelebihan kurikulum itu. Begitu kita baru mau bisa dengan kurikulum yg sedang berjalan, tau tau diganti lagi .....

14 Feb
Balas

Terima kasih opininya Bu, salam literasi.

14 Feb

Terima kasih opininya Bu, salam literasi.

14 Feb

Follow back ya bu

14 Feb
Balas

Ok.

14 Feb



search

New Post