Devi Rovina

SMPN 54 Batam...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kepergian Emak

Kepergian Emak

Sudah dua tahun kepergian emak, masih menyisakan kesedihan yang mendalam. Bukan karena tidak merelakannya pergi, tetapi karena aku tidak bersamanya ketika dia pergi. Padahal jika kutinggalkan saja pekerjaanku sementara untuk menemaninya, tidak akan jadi masalah. Tetapi tidak pula kulakukan.

Aku ingat di pagi Jumat itu, setelah selesai acara yasinan di sekolah dan kuhadiahkan bacaan yasin ini untuk Emak. Karena Emak memang sudah tak sadarkan diri selama dua minggu. Dokter tak bisa lagi berbuat banyak dan menyuruh kami untuk membawa Emak pulang ke rumah. Berderinglah telepon dari kakakku yang mengabarkan bahwa Emak sudah tiada.

Aku hanya bisa terpaku di ruanganku. Tak ada tangis. Karena aku sudah yakin cepat atau lambat Emak akan meninggalkan kami dengan kondisi Emak saat itu. Hanya menunggu waktu saja. Yang aku ingat, ini hari Jumat. Emak wafat di hari jumat. Alhamdulillah. Barulah keluar air mataku. Antara kesedihan dan kebahagiaan. Sedih karena Emak sudah dipanggil Allah, bahagia karena Allah memanggilnya di hari Jumat pagi. Suatu tanda husnul khatimah.

Sebagaimana Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa nabi Muhammad SAW bersabda, “ Tidak ada seorang muslim yang mati pada hari Jumat atau malamnya melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah kubur.”

Aku tidak minta ditunggu untuk ikut menyelenggarakan jenazah Emak. Malah kupesan pada Kakakku agar disegerakan saja. Selama Emak sakit kemarin, aku pun sudah puas merawatnya dengan ikhlas. Mengingat juga pesawat dari Batam ke Pekanbaru, baru akan berangkat pukul `15.00 sore. Terlalu lama dikuburkan juga tidak baik.

Kami keluarga semua, juga teman-teman wirid Emak tidak heran jika Emak meninggal jatuh pada hari Jumat.

“Dia orang baik.” Kata beberapa orang teman Emak.

Mengingat pula rutinitas yang dijalaninya selama puluhan tahun ini, sepertinya hidupnya hanya untuk Allah. Amal kebaikan yang Emak lakukan seperti banyak bersedekah, sholat tepat waktu diiringi dengan sholat sunah qabliah dan ba’diah, bersih pakaiannya saat menghadap Allah, mengaji setiap habis sholat, Tahajud, Dhuha, puasa Senin Kamis dan senang membantu orang lain tercermin dalam kesehariannya. Surga buat Emak. Aamiin.

Yah, kematian itu pasti. Tak ada yang bisa membantah. Hari ini atau esok, ia akan datang tepat sesuai waktu yang dijanjikan. Entah kepada diri kita atau orang lain. Ajal tidak akan pernah salah menyergap. Yang bisa kita lakukan adalah sedini mungkin mempersiapkan kematian yang membahagiakan. Baik yang membahagiakan bagi si pelaku kematian, maupun keluarga yang ditinggalkan.

#TantanganGurusiana

Hari ke- 34

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post