TIGA KABAR

Hari ini, aku mendengar tiga kabar duka.

Pagi, sebelum mentari menampakkan cahyanya. Lewat pengeras suara di musalah, Pak RT menyampaikan kalau tetangga ujung sebelah kiri rumahku meninggal dunia. Dia adalah seorang ibu yang setiap hari rajin berjemur di saat pandemi ini. Kini dia telah tiada, kembali kepada Sang Pemilik, Allah Subhanahu Wata'ala. Aku tak akan pernah melihat lagi di kala kumelintas untuk sekedar menyapanya. Selamat jalan Ibu, semoga Allah berikan tempat terbaik untukmu.

Siangnya, selepas pulang dari pasar. Aku membuka WA, tertera panggilan tak terjawab dari sahabatku. Dia, mbak Rumi, yang sudah seperti saudaraku sendiri. Dari pesan yang kubaca, Mbak Rumi mengabarkan kalau suami Vita, sahabat kami, telah meninggal dunia siang ini. Mas Budi berpulang karena terpapar covid-19. Lemas kuseketika. Tak tahan tertumpah air mata. Dan yang paling mengiris hatiku, aku tak bisa jumpa sahabatku untuk sekedar memeluknya. Ia jauh di Magetan sana, sedang aku di Jakarta.

Belum hilang rasa sedihku, berita kembali hadir. Kali Ini dari WA grup sekolah. Bapak Dakso Sartono, M.Pd, ketua Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ) telah menghembuskan napas terakhirnya tak lama setelah beliau masuk ICU. Berita yang kuperoleh, beliau berpulang pun karena terpapar virus korona 19 ini.

Innalillahi wa innailaihi rooji'uun

Allahummaghfirlahum warhamhum wa'afihi wa'fuanhum.

Doaku semoga Allah menerima semua amal ibadah alamarhum almarhumah. Allah hapus segala kesalahan-kesalahannya. Allah berikan tempat terbaik di sisi-Nya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan, kesabaran, dan ketabahan.

Semoga kita yang masih diberikan oleh Allah kesempatan hidup, senantiasa Allah jaga dengan kesehatan yang sempurna agar dapat beribadah dan menjalani kehidupan ini dengan sebaik-baiknya di bawah rida-Nya. Aamiin aamiin yaa Robbal'aalamiin.

^

Senin

Manggar, 5 Juli 2021