Do you dare to chalenge your self for a jeep riding up to Merapi Volcanic Mountain? Early at dawn?

Ini sekedar cerita pengalaman saya bersama beberapa rekan guru saat ‘escape’ dari acara In House Training yang dilaksanakan Sabtu – Minggu. Hanya squad kami saja, hanya beberapa emak-emak rempong, yang ingin melarikan diri sejenak dari kepenatan acara. Untungnya bu Kepala Sekolah mengizinkan asal saat acara dimulai, yaitu jam 08.30, kita sudah harus sudah siap di ruang kegiatan di hall hotel.

Yess, dengan semangat 45 kita mengatur perjalanan untuk Jeep Lava Tour – Sunrise Trip. Agak mahal sedikit sih, tapi kalau rombongan bayarnya kan tidak terasa. Terlebih lagi sangat ‘worth’ untuk pengalaman seru yang kita peroleh. Habisnya, Villa Taman Eden 1, tempat kami menginap ini sangat dekat dengan pusat Jeep Lava Tour. Masa sih mau disia-sia kan?! Hehe.. inii terdengar seperti alasan emak-emak kurang piknik, yak.

Keuntungan memilih Sunrise Trip :

Udaranya super sejuk di awal hari. Tepat setelah selesai sholat subuh, Jeep trip langsung dimulai. Udara Kaliurang dingin segar sekali saat pagi. Tidak terlalu banyak jeep hari itu. Siang hari saat weekend bisa sangat crowded, sehingga bisa mengurangi kenyamanan Tidak berdebu. Siang hari perjalanan dengan Jip ke Merapi bisa sangat berdebu. Apalagi jika itu musim kemarau. Penumpang perlu masker saat seperti itu. Kebetulan ini pas awal musim penghujan. Jalanan pagi tidak berdebu sama sekali. Pemandangan terasa lebih fresh. Sisa embun membuat pepohonan tampak lebih segar. Apalagi ditambah munculnya semburat warna munculnya matahari. Beberapa spot tampak lebih dramatis.

Memang kali itu kami tidak berhasil mendapati sunrise yang jelas. Awan beberapa kali menutupi guliran matahari di lereng sisi timur Merapi, tempat matahari pagi muncul. Tetapi tetap saja pemandangannya bagi kami sangat menawan. Bunker Kaliadem, Batu Alien, Kali Kuning dan Museum Sisa Hartaku/Museum Merapi semua merupakan tempat yang keren untuk dikunjungi.

Saya paling tersentuh ketika merenungi barang-barang sisa reruntuhan ledakan gunung Merapi pada tahun 2010 lalu. Sebuah pemandangan sepeda kecil membuat air mata ini hampir luruh begitusaja. Terbanyang betapa dasyatnya lerusan itu. memudarkan impian bahagia si sepeda kecil dan anak yang memilikinya. Ah, betapa dasyatnya kekuatan alam ini. Malu saya kalau teringat masing seringnya muncul keinginan untuk sombong merasa lebih powerful. . Padahal - Manusia betapa rapuhnya dirimu.

Pengemudi yang begitu ramah bersahabat membuat perjalanan selama dua jam itu terasa lebih menyenangkan. Beliau malah yang menawarkan diri sebagai fotografer merangkap pengarah gaya bagi emak-emak narsis di beberapa spot yang instagramable.

Perjalanan dengan Jeep ini memang agak membuat kita terguncang-guncang. Tapi kita sangat menikmatinya. Bahkan saat hujan turun sekalipun. Aiihh jangan salah, pimpinan squad kami ini adalah biangnya emak-emak. Beliau adalah guru sejarah saya dulu saat SMA dan sebentar lagi mau purna tugas.Perjalanan jeep ini oke-oke saja untuk orang yang sudah berumur selama dalam keadaan sehat dan mau mengikuti aturan.

Overall, perjalanan mengejar sunrise di Merapi dengan Jeep ini sungguh terasa menyegarkan dan istimewa. Merapi menyapa, menuturkan keindahan dan kedahsyatannya pagi itu.

Salam,

Misis Dewi @ https://saungbelajaraisyah.blogspot.com