Dewi Arianty

Saya anak ke -3 dari 4 bersaudara yang dilahirkan dikota Rantauprapat yang bertepatan tanggal 21 bulan 9 tahun 1981 dari seorang ibu yang cantik dimasa mudany...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aku bukan perempuan seperti di Indosiar
Perempuan Indosiar

Aku bukan perempuan seperti di Indosiar

TANTANGAN GURUSIANA

TANTANGAN HARI KE 15

Walau mata mengantuk harus tetap semangat

" Aku tidak suka kamu sering - sering keluar rumah ", Kata Bayu kepada istrinya , Irma. " Loh emangnya kenapa, aku keluar rumah karena aku arisan, pengajian, trus belanja keperluan rumah kita bang", kata Irma .Lalu Bayu berkata lagi " Pokoknya aku gak suka kamu keluar rumah tanpa seizin aku, apalagi nongkrong bareng teman - teman kamu ". Irma tak menjawab lagi atas pernyataan - pernyataan suaminy. Irma hanya heran kenapa akhir - akhir ini suaminya sering selalu melarang kegiatan Irma diluar rumah.Baginya kegiatan yang dilakukannya positif tak ada yang menyalahi aturan. Setiap kegiatan itu dilakukan setelah pekerjaan rumah selesai dan setiap Irma keluar selalu membawa anak mereka.Irma tetap melakukan tugasnya sebagai istri dan ibu.

Sebenarnya apa yang terjadi dengan suamiku, pikir Irma kenapa semua yang dilakukannya selalu kurang dan salah. Selama ini suaminya tidak pernah mempersoalkan kegiatannya diluar rumah.Ini tidak bisa dibiarkan, keluh Irma dalam hati. Pernah Irma mau arisan dengan teman - temannya lalu Irma minta izin kepada suaminya , tapi suaminya tidak mengizinkannya bahkan Irma disuruh berhenti mengikuti kegiatannya selama ini, alasannya agar Irma fokus pada suami dan anaknya. Irma merasa keberatan dan dia mengajukan protes kepada suaminya. Tapi Bayu suaminya tidak mau tau, apa yang dikatakan Bayu , Irma harus nurut.

Kring....kring.....tiba - tiba hp Irma berdering. Irma kemudian mengangkat telepon genggamnya dan dia lihat nama susi .Lalu Irma mengangkatnya. " Halo....hai Ir!".Suara dari seberang . " Hai... juga, ada apa nih sus kok tumben nih nelp?". Balas Irma." Ah...gak apa apa cuma mau tau kabar kamu aja!, gimana keadaan kamu sama keluarga sehat kan, dah lama loh kita gak jumpa sejak kamu keluar dari arisan ini". Susi cuma mau nanyak kabar aja rupanya , pikir Irma. Alhamdulillah keluargaku sehat - sehat aja, oh...ya gimana kabar kalian semua, rindu juga sama kalian swmua". Memang sih sejak Bayu melarang Irma ikut arisan dan melarang Irma mengikuti aktivitaa yang biasa Irma lakukan dia sudah jarang keluar rumah. Irma patuh pada perintah suaminya. Walau kadang dia merasa bosan dirumah terus dan pada saat akhir pekan juga suaminya jarang ngajak keluar alasannya jangan buang - buang duit harus nabung buat sekolah anak nanti kalau dah besar. Dan pasa saat Bayu mwngurangi jatah bulanannya dengan alasan untuk ditabung Irma juga diam aja.

" Halo....Irma!". Suara dari telepon genggam Irma berbunyi membuyarkan lamunannya." Iya ...Sus aku masih dengar kok ", sahut Irma lagi. " Begini Ir, ada sesuatu yang ingin aku sampaikan kekamu, sudah 2 kali aku melihat suami kamu jalan dengan perempuan lain, tadinya sih aku gak mau peduli , tapi kok aku teringat sama kamu, aku takut ada apa - apa suami kamu dengan perempuan itu , karena mereka mesra banget, sorry loh Ir bukannya aku mau merusak rumah tangga kamu aku pikir kamu pwelu menyelidikinya agar tidak berlanjut lebih dalam". Kata - kata Susi panjang lebar sehingga membuat hati dan pikiranku panas dan mendidih. " Sus, kamu lihat dimana auamiku dan perempuan itu ?". Kucoba bertanya dengan menenangkan pikiranku." Aku sering lihat dikafe Larissa siang dan kadang sore hari". Balas Susi . " Gini deh sus, kalau kamu lihat lagi segeranya kamu kabari aku, kamu gak usah khawatir aku gak akan bikin keributan deh disana" Balasku lagi. " Ok...Ir."

Tiga hari kemudian Susi teman Irma menelepon lagi menyampaikan bahwa suaminya Bayu dan perempuan itu makan siang dikafe Larissa . Irma mencoba menangkap basah suaminya langsung agar suaminya tidak bisa berkelit atas kebohongannya selama ini. Irma berjanji tidak akan membuat keributan di kafe itu nanti. Akhirnya Irma berangkat dengan mengendarai sepeda motornya sambil menggendong anaknya, dia mencoba menenangkan hati dan pikirannya.

Setelah sampai dikafe Larissa Irma memarkirkan eapeda motornya jauh dari parkiran mobil agar tidak kelihatan oleh auaminya, diapun menemui Susi yang sejak tadi menunggunya.Setelah mereka berjumpa Susi menunjukkan lokasi suaminya dengan perempuan itu. " Janjinya Irm gak buat keributan karena kafe ini milik adikku ". Rupanya inj kafe adiknnya Susi. Irma hanya menganggukkan kepalanya dan Irmapun naik keatas kelantai 2 tempat dimana suaminya.

Irma mengahampiri suaminya seolah - seolah teman lamanya yang sudah lama gak ketemu, Dengan hat yang membara tapi tetap dingin Irma berkata " Hai...kamu Bayu ya teman kuliah aku dulu?". Bayu kelihatan sangat terkejut dan langsung berdiri. " Kamu masih ingat gak sama aku teman kuliah kamu dulu, ini siapa, istri kamu y?". Lalu perempuan itu berdiri " Bukan, saya calon iatrinya ". Doooorrrr seperti ditembak rasanya hati Irma mendengar kata - kata perempuan itu. " Oooo.....sudah berapa lama kalian pacaran sampe mau menikah?". Tanya Irma lagi. " kurang lebih 7 bulan ini mbak ini kita lagi rayain 7 bulan hari jadi kita mbak sekalian membicarakan tentang perbikahan kita , iyakan Bayu ," Tanyanya sambil memandang wajah Bayu. " ooo gitu y, ntar kalau nikah jangan lupa saya diundang y Bayu". Anak Irma menangis Irma pamit karena dia merasa gak kuat lagi berdiri dihadapan mereka. Sambil menimang anaknya Irma pulang kerumahnya.

Tepat jam 5 sore Bayu pulang kerumah, tidak seperti biasanya selalu pulang malam alasan banyak pekerjaan. Irma mengajak Bayu duduk diruang tamu setelah Bayu mandi.Irma mulai memecahkan keheningan sore itu. " Sekarang aku tau alsan kenapa selama ini kamu melarang aku keluar rumah ternyata bwgini kelakuan kamu diluar. dan aku berayukur Tuhan menunjukkan kebenarannya". Irma berkata dengan baik tanpa marah marah.

" Besok aku akan pulang kerumah orangtuaku, selama surat perceraian kita belum keluar. aku hanya minta sebelum aku dapat pekerjaan tolong bantu aku untuk biaya kebutuhan anak kita ". Bayu bersujud dikakiku sambil memohon " Aku minta maaf , aku janji tidak akan mwngulanginya lagi, aku mohon jangan pergi tinggalkan aku, aku akan putus dan membatalkan pernikahan itu". pinta Bayu. " Cukup aku yang kamu sakiti dan kecewakan jangan wanita itu , dia tidak tau kalau kamu sudah menikah karena kamu tidak jujur padanya, nikahilah dia aku akan pergi dari kehidupanmu " . Karena aku tidak mau dimadu dan diduakan karena aku bukan perempuan yang ada di Indosiar.

SEKIAN

SEMOGA BERMANFAAT

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow, kereen ketegasan Irma. Mantaps Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik

01 Jul
Balas

mksih bu

01 Jul

mantap bu guru, kayaknya udah cocok sutradara di Indolabusel.com

01 Jul
Balas

hahaha akibat korban film pak

01 Jul

Saalut banget bu... nguras air mata, saat kesetiaan di balas penghianatan..., sikap yang tiba2 berubah memang harus jadi tanda tanya ya bun, pasti ada alasan di balik semuanya..salam sukses dan lankutkan..

01 Jul
Balas

mksih bu

01 Jul

Deng deng Kumenangiisss ..............membayangkan Keren bun artikelnya,semoga sukses

01 Jul
Balas

mksih bu

01 Jul



search

New Post