' BIARLAH HANYA TEMAN BIASA SAJA '
BAGIAN 4
' BIARLAH HANYA TEMAN BIASA '
Sudah 3 tahun Hana dan Irfan bersama. Mereka tetap saling berbagi cerita. Kini tiba saatnya mereka akan berjauhan. Mereka sudah kelas 3 SMA dan mereka telah lulus. Hana akan melanjutkan studynya keluar kota sementara Irfan tetap dikota itu karena dia tidak mau kuliah.Irfan memilih mencari pekerjaan dikotanya. Hana merasa senang bahwa dia akan jauh dari Irfan tidak bisa lagi sering bertemu. Walaupun Hana belum punya pacar tapi perasaannya kepada Irfan tak pernah bisa ia berikan secara lebih. Hana tetap menganggap Irfan hanyalah seorang sahabat yang baik.
" Na...., kamu jadi kuliah keluar kota ?". Irfan betanya kepada Hana tentang rencana kuliahnya . " Iya....jadi, kenapa fan ?". Tanya Hana kembali. " Ah...enggak nanyak aja, kita akan berjuhan y Han ?". Irfan berkata dengan wajah sedih. " Han...kamu masih mau kan berhubungan dengan aku walaupun kamu jauh, karena selama ini aku merasa nyaman dengan kamu ". Tak apa yang harus aku katakan. Apakah ini saatnya harus jujur .
" Fan....selama ini aku juga nyaman bersama kamu tapi hanya sebagai sahabat ". Wajah Irfan agak berubah. " Maksud kamu. Apa selama ini kamu hanya menganggap aku sahabat kamu ?".
" Iya , fan. Kamu pernah bilang kalau aku bersedia jadi teman kamu kan?". Hana mencoba mengingatkan Irfan tentang perkataannya dulu 3 tahun lalu. " Iya sih , tapi aku bilang kan teman dekat, aku pikir selama ini kamu punya perasaan yang sama denganku, memiliki rasa suka , sayang dan cinta ".
" Maafkan aku , fan. Aku memang suka dan sayang sama kamu tapi hanya sebatas teman, aku gak punya rasa cinta sama kamu. Bagiku kamu adalah sahabat yang baik yang sempurna. Aku harus jujur sama kamu walaupun kamu harus kecewa". Wajah Irfan semakin sedih. Sesungguhnya aku tak ingin sejujur ini tapi harus aku katakan. " Aku harap kamu bisa menemukan cewek yang cinta sama kamu dan kamu juga bisa mencintaimu bagitu juga aku ". Irfan mendekatiku dan menggenggam tanganku.
" Aku gak akan memaksa kamu untuk cinta padaku, hari - hari yang kita lalui selama 3 tahun ini sudah membuat aku bahagia. Pergilah gapai cita - cita kamu dan temukan orang yang kamu cintai. Tapi satu yang kupinta sama kamu , tolong jangan lupakan aku. Kamu masih mau kan jadi temanku, sahabatku." Irfan tersenyum. " Tentu saja aku mau jadi sahabat kamu, selamanya ". Kami berjanji akan jadi sahabat selamanya. Hatiku lega dan tenang . Kini aku bisa pergi tanpa rasa bersalah pada Irfan. Mungkin kami memang tidak jodoh, mungkin kami ditakdirkan hanya sebagai teman biasa saja. " BIARLAH HANYA TEMAN BIASA SAJA ". Kata - kata irfan membuatku tersenyum dan juga membalas genggaman tangannya . Kami pun tersenyum tanda setuju.
SEKIAN
Wassalam
Tunggu cerbung selanjutnya semoga tidak bosan membacanya
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
mantap bu Guru, jika bu guru suatu saat jadi pengarang novel terkenal, jangan lupa sama kami ya
Mantap bunda. Tetap semangat.
Sudah saya follow Bun. Semoga selalu sukses.
terimakasih bun sdh difollow
.mantap...
.mantap...
merelakan bukan hak yang mudah, namun memaksa seseorang untuk bersama bukan juga sebuah piloiha, Irfan lelaki sejati yang mau melepaskan asalkan yang dicintainya bahagia, samnat terus bun, ditunggu cerpen2 berikutnya, salam suskes dan bahagia selalu
cocok jadi editor,xi,xi,xi
mksih dah singgah bun. Mencoba cari inspirasi lagi nih bun