Pagiku
Pagiku
Pagi ini, bergegas untuk menjemput ilmu di awal bulan. Bulan Februari yang penuh makna (karena bulan lahirku, jadi ya terasa istimewa saja di bulan ini). Lebih tepatnya ikut pelatihan menulis buku dengan berbekal ijin dari pak suami. Penting banget buat mendapatkan ijinnya. Setelah beberapa hari merayunya, akhirnya dapat juga ijin dari pak suami. Pesannya kalau sudah selesai langsung pulang. Aku jawab dengan sigap ‘siap’ sambil tersenyum kecil. Dalam hatiku, aneh sekali sih, belum juga berangkat, pesannya sudah cepet pulang saja. Coba kalau dia yang pergi, aku kasih pesan yang sama, pasti jawabnya singkat juga ‘iya bun’ walaupun tidak tahu juga pulangnya kapan. Jadwal sudah aku kirim juga, lengkap kan. Apalagi nantinya ada duo krucil yang harus aku tinggal sebentar. Ingat ‘sebentar’ gak lama, kataku. Yang sulung aku tinggal sama neneknya. Yang bontot aku tinggal sama mbah utinya. Sudah lengkap deh. Tapi ya harus. Sebelumnya ada drama juga dari mereka. Drama mereka tidak mau ditinggal. Jatah libur berkurang pastinya. Sudah ter’mind set’ kalau Sabtu Minggu ya libur. Tapi apalah daya pengen banget menulis dan menghasilkan karya. Demi apa coba? Demi Sagusabu Agupenda. Harapannya bisa belajar nulis buku terus tindak lanjutnya menghasilkan buku. Biar dikenang.
Sesampainya di aula, senang dan deg-degan. Takut tidak bisa dan pastinya datang dengan tidak ada rasa percaya diri. Tapi tetap semangat. Di mejaku sudah ada fresh water atau air putih...Emang sih biasa aja. Bening sekali, menyejukkan. Tapi kalau tidak ada gimana coba? Haus, dahaga, atau apalah namanya yang terpenting emang penting. Dalam genggaman air itu akan menyejukkan. Tapi dalam anganan, juga akan menyejukkan juga. Hmmmm...apa karena warnanya yang putih. Eits... bening lho warnanya, enggak putih (kayak iklan ya...sambil senyum- senyum sendiri). Kebanyakan nonton tipi, sekalian iklannya pasti. Nah, yang menemani air mineral itu ya jajan. Lumayan buat mengganjal perut. Belum sarapan dari rumah. Alhasil masih lapar.
Penulis adalah peserta Sagusabu Agupenda Kab. Demak
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
senyum manis di aula... alhamdulillah
Baru baca dg hati.. Khas banget bu dewi
Mosok bun? Khasnya gmn ya...hehehe
alhamdulillah bun..hihihi