Ikut Tantangan Menulis
Cerita pagi tadi, apa yang dipikirkan di sini ?Minggu, 26 Januari 2020
Pagiku di Pasar Cisalak
Pagi berkabut menyelimuti jalan Gas Alam Depok tepat 5.30 WIB. Tak jarang kabut ini hadir saat hujan. Apalagi semalaman rintikan hujan meneteskan ke permukaan bumi. Alhamdulillah ya Allah."Mengguyyuur byuuur...."Dingin kurasa, sambil ku tarik selimut dan rasa tidurku menjadi nyenyak malam itu, Alhamdulillah
"Kuambil kunci motor kesayaganku, "Brem brem, tancap gas!" Bismillah.
"Emmmm sejuk sekali, kan kuantar mamahku sambil, "Kuhirup udara pagi sambil berkendara."
Hari pun masih sepi di jalan, jika hari sudah agak siang terlebih matahari sudah mulai menampakkan wajahnya, tapi saat itu pagi nampak mendung. Lain halnya jika siangan sedikit akan nampak lebih panas," batinku.
Serasa di kampung halaman kebiasaan kalau ke pasar, karena ini adalah bagian hoby mamahku. Tercipta ku merasakan senang, karena terpancar raut wajahnya yang nampak sumringah, kalau ke pasar.
Kata mamahku ke Pasar Cisalak, "Banyak pilihan, sahutnya!"
Walau agak sedikit jauh, ditempuh kurang lebih lima kilo meter dari tempat tinggalku.Tapi bagiku senang karena bisa mendampingi ibuku.
Jika ke pasar agak pagian, belanjaannya masih komplit dan lebih fresh karena barangnya pun baru dikeluarkan. Kutemui di sana ramai hingar bingar suasana pasar. Nampak kupandang aneka jenis orang hiruk pikuk, berjalan dilalui pedangang satu ke pedangang lain. Kutatap sesekali catatan yang akan dibelinya. Kurasakan juga, tan tin motor yang lalu lalang memenuhi arah parkir dan bolak balik motor para pembeli. Walau agak sedikit becek, karena semalam Depok diguyur hujan. Tawar menawar pun terjadi dan memilih-milih apa yang akan dibelinya mewarnai di sana.
"Ayuk, dibeli- dibeli, murah murah ibu-ibu?"
"Tisu-tiisu, ayuk beli bu! Rp15.000,00,- dua
"Waw kataku murah! mau bu satu! lantas kubayar dengan uang pas dalam dompetku, Lumayan lah, untuk perisapan di rumah.
"Kalau satu Rp8000,00,- kata penjualnya
"oooh, boleh deh bu!"
Lihat sebelahnya para penjual makanan siap matang, dan banyak juga yang sambil sarapan disitu, dekat parkiran. Ada pula para penjual sambil berkeliling menjajakan seperti makanan, dan kosmetik, alat-alat dapur, serta baju di pinggiran -pinggiran pun mewarnai area keluar parkiran. Parkirannya lumayan lega karena bekas bangunan Bioskop yang sudah di pugarnya. Tips parkirannya pun bebas tak di tarif, terlebih sudah kenal. Sekeliling ada juga pengamen dan peminta-minta yang ikut berkanca mengais rejeki di pagi itu.
Tak jarang banyak yang kasihan, memberikan recehan untuk para peminta-minta. Mereka mengadu nasib sambil berkeliling dan ada juga yang menggendong anak yang masih kecil, iba rasanya.
Tawaran pun ada yang sambil bersuara "ayuk bu, sayur sayur , buah-buah bu, ikan-ikan.
kalau sudah punya langganan rasanya sudah enak daan langsung berbelanja.
Silakan mau kemana membelinya. sesuka hati, dan tidak menentu kemana dahulu yang akan dibeli.
Apakah sudah ada langanankah? Sayuran, buah-buahan, aneka ikan laut nampak masih segar, serta kebutuhan untuk sehari-hari. Tentu harganya sangat merakyat, pas dengan kantong kita, hehe..
Terlebih mamahku nampak rasa senang kurasakan, bisa memilih- milih karena banyak pilihan.
Setelah berkeliling beli ini beli itu, dikumpulkahlah di tempat langgananku.. Sekitar satu jam tak terasa kelililng berbelanja, lumayan kutaruh dipenitipan barang belanjaanya. Sampai akhirnya,
Dewi : "Bang Saya bawa semua yah belanjaannya."
Penjual ayam : "Dua kali bulak balik, berat ucapnya."
Dewi : Bisa kok, sekali saja, Makasih yah!"
Lalu ku taruh barang bawaan yang sebelumnya dititipkan tempat langananku penjual ayam potong. Bergegaslah belajannya ku bawa ke vario merahku yang selalu setia menemaniku. Hampir dua kali bulak balik karena lumayan agak banyak yang dibawanya.
Uang yang kubawa rasanya sudah cukup, dan aku sama mamahku bersiap pulang. Tak terasa kuhabiskan waktu di pasar selama satu setengah jam. Jika dibandingkan di pasar komplek, harga masih terhitung lumayan jauh, apalagi jika kita berbelanja di abang sayur keliling. Lumayan lah bisa lebih irit dan pula bisa dapat banyak pula jadinya. Alhamdulillah.Tak ada rasa bosan, tiap Minggu kuantar mamahku berbelanja di sini yaitu Pasar Cisalak Depok.
Senang bisa antar mamahku.Semoga sehat- sehat yah, Mah. aamiin.


Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Reportase yang keren ibu. Ditulis dengan bahasa yang bertutur dan dialog yang renyak dan mudah dipahami. Wow. Suasana belanja di pasar Cisalak tergambar saat nyata. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Salam kenal dan salam literasi.
Terima kasih Pak Mulya, masukan dan sufortnya. Saya masih pemula, mohon bimbingannya. Salam Literasi Jaya. Bismilaah.
seru ceritanya bu dew....lanjutkan
Ayuk sama belajar sambil menjelajah apa yang terjadi di sekitar..alirkan apa dari rasa cipta dan citraan: lihat, dengar, rasa , penciuman,perabaan, gerakan.
Makasih bu Heppy ..ayuklah...semangat yah teman sahabat penulis
Keren bu dewi.. Dah ada ceritanya,trs lanjut yaa