Waktu menunjukan sekitar pukul 04.00 WIB. Rizka dan teman-temannya tiba di tempat tujuan mereka, meleburkan kewajiban untuk mengerjakan tugas lapangan dari kampus nya. Perjalanan sepanjang malam menuju tempat itu menyisakan banyak misteri yang tidak bisa terjangkau oleh nalar manusia biasa ditambah lagi dengan Ocehan-ocehan firda yang membuat risih telinga dengan kemampuan indera keenam nya. 'Villa Kemala 'tertulis di papan gerbang. Nama nya terkesan mistis, mereka melangkah menuju sekitar villa. Villa terbagi menjadi dua bangunan dengan bagian tengah berupa garasi kosong . Di sebelah kanan khusus untuk mahasiswa perempuan dan sebelah kiri untuk mahasiswa laki laki. Dari sini kami terpisah dengan kelompok laki laki. Akira, firda, tika, razwa dan Rizka sebagai ketua kelompok memimpin tim menuju bangunan sebelah kanan, diikuti oleh kawan yang lainnya, menaiki tangga papan, menuju teras lalu membuka pintu depannya. Kemudian memasuki ruangan villa dan mendapati tiga kamar tidur, dua kamar mandi dan satu ruang tamu. Rizka dan Firda membuka pintu kamar depan secara bersamaan, peralatan tidur serta lemari pakaian semua terbuat dari kayu klasik zaman dulu, lalu mendapati dua jendela, satu mengarah ke depan villa dan satunya lagi mengarah ke samping villa. Karena rona matahari mulai terasa, rizka membuka jendela depan sedangkan firda membuka jendela samping . firda membuka jendela, terasa hembusan angin dingin dan tampak pemandangan belakang villa yang rimbun dengan hutan kemudian melihat ke bawah jendela, ada kolam dibawah villa. Namun disisi lain rizka hanya terdiam, memaksa firda untuk melihat pemandangan yang diamati rizka. Diseberang villa pemandangan pantai karang nan indah dengan sebuah jembatan menghantarkan sungai bermuara disana, aliran sungai yang berasal dari kolam dibawah villa kemala yang sedang mereka jajaki, Rizka dan firda saling berpandangan.