Dewi Erawati Pomalingo

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

LOMBA MENULIS MEDIA GURU FEBRUARI 2023

MEMBASMI PERGAULAN BEBAS

Oleh: Dewi Erawati Pomalingo

Pergaulan bebas di semua kalangan akhir-akhir ini semakin meningkat, baik di perkotaan maupun pedesaan. Pergaulan bebas bukan lagi menjadi hal yang tabu lagi dalam kehidupan masyarakat belakangan ini. Anehnya, bukan hanya terjadi di umur yang sudah dewasa, tetapi sudah merambah ke arah anak-anak dan remaja. Ada remaja yang masih usia sekolah sudah hamil di luar nikah. Hal ini menjadi tamparan keras bagi dunia pendidikan. Rusaknya moral generasi harus dibasmi.

Menurut B. Simanjuntak, pergaulan bebas adalah sebuah proses interaksi antara seorang dengan orang lain tanpa mengikatkan diri pada aturan-aturan baik undang-undang maupun hukum agama serta adat istiadat. Dengan demikian, pergaulan bebas adalah tindakan atau sikap yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tidak terkontrol dan tidak dibatasi oleh aturan-aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Pergaulan bebas identik dengan perilaku yang dapat merusak tatanan nilai dalam masyarakat.

Apakah masalah sosial berupa pergaulan bebas yang terjadi di masyarakat ini akan kita biarkan terjadi secara terus-menerus? Tentu saja tidak. Nah, jika tidak, bagaimana cara mengatasinya? Untuk membasmi pergaulan bebas ini perlu dilakukan beberapa cara antara lain:

a. a. Di Lingkungan Keluarga

Keluarga adalah tempat membentuk kepribadian dan perkembangan anak agar tidak mudah terjerumus ke dalam sosialisasi buruk seperti pergaulan bebas. Keluarga, dalam hal ini orang tua harus menanamkan agama yang kuat bagi anak-anaknya. Didik dan bekali anak-anak dengan iman yang kuat. Pondasi ajaran agama yang kokoh akan dapat mengarahkan anak dalam perbuatan yang positif dalam kehidupan sehari-hari

Dalam keluarga harus tercipta keharmonisan (hindari keluarga broken home). Jika keluarga harmonis, anak menganggap rumah adalah surga baginya, sehingga ia akan betah dan bahagia di dalam rumah, karena ia akan merasa mendapat perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Mereka tak akan mencari kesenangan di luar rumah. Mereka akan keluar rumah jika ada hal-hal yang mendesak saja.

Sebagai orang tua harus memerhatikan semua kegiatan yang dilakukan oleh anaknya, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Sebelum anak keluar rumah perlu dinasihati agar berhati-hatian dalam bergaul, mewaspadai teman-teman yang berperilaku negatif. Orang tua perlu mengontrol anak dalam penggunaan media sosial. Sebab, salah dalam mengakses media sosial juga dapat merusak jiwa anak.

b. b. Di Lingkungan Sekolah

Peran dunia pendidikan untuk membasmi pergaulan bebas sangat penting. Dalam dunia pendidikan tidak boleh hanya mengajarkan kemampuan intelektual, tetapi juga memperdalam ajaran agama, mengembangkan kemampuan emosional dan nilai-nilai karakter yang diharapkan menjadi benteng bagi para siswa. Tentu hal ini, para pendidik harus bisa menjadi teladan bagi siswanya. Guru harus bisa memberikan contoh yang baik. Bukan sebaliknya. Guru tidak mabuk-mabukan, guru tidak hamil di luar nikah, sehingga memiliki anak yang tidak memiliki ayah biologis yang jelas.

Kegiatan positif yang perlu dilakukan di sekolah, misalnya kegiatan imtaq setiap hari Jumat atau hari lainnya. Pelaksanaan pembinaan imtaq jangan hanya dilakukan oleh guru agamanya saja, tetapi seluruh guru bidang studi menyelipkan pembelajaran karakter.

Selain itu, siswa harus dirangkul dalam kegiatan ekstrakurikuler. Misalnya kepramukaan atau olahraga dan seni. Jika siswa sibuk melakukan hal-hal yang positif, pasti tidak akan melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan pergaulan bebas. Mereka akan berlomba-lomba meningkatkan kemampuannya dalam mengasah minat dan bakatnya.

Memberikan pemahaman atau edukasi kepada para remaja tentang bahaya dari pergaulan bebas. Perlu disampaikan mengenai penyimpangan-penyimpangan norma yang berlaku. Bahaya apa yang akan terjadi dan akan dialaminya jika melakukan pergaulan bebas.

Mengarahkan siswa untuk memanfaatkan internet atau media sosial dengan bijak. Tidak mengakses film-film porno yang bisa merusak pikirannya. Internet digunakan untuk mencari atau membaca hal-hal penting yang berguna untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya.

c. c. Di Lingkungan Masyarakat

Tak kalah pentingnya dengan lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah, di lingkungan masyarakat pun harus berani membasmi pergaulan bebas. Melarang kegiatan-kegiatan yang tak bermanfaat, yang bisa membuka kesempatan bagi para remaja untuk melakukan pergaulan bebas. Adanya kontrol yang baik dalam pergaulan dapat membawa dampak positif yang dapat menguntungkan diri para remaja agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan yang negatif, yang dapat merusak masa depan mereka.

Dengan adanya kerja sama dan tekad untuk membasmi pergaulan bebas, para remaja yang menjadi harapan bangsa akan memiliki masa depan yang cerah.

PROFIL PENULIS

Dewi Erawati Pomalingo adalah seorang guru SMP Negeri 1 Lore Utara, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, yang lahir pada tanggal 27 Oktober 1971. Dalam usianya yang sudah renta ini, Ia tetap memiliki semangat belajar dalam segala hal, utamanya dalam menulis yang menjadi hobinya sejak kecil.

Jika ingin mengenalnya lebih dalam, Anda dapat mengikuti jejaknya di media sosial dengan nama FB dan IG Dewipomalingo. email [email protected] WA 0822 3736 6658.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post