Jalan Setapak
Tagur Hari Ke-94
Jalan Setapak
Kususuri jalan ini
Jalan yang biasa kita lalui
Namun bedanya
Kini kusendiri
Berharap kita bertemu
Agar tak ada yang menghindar
Jalan ini memang jalan setapak
Agar yang melaluinya bisa bersisian
Namun kenapa kita tak lagi berjumpa
Tak lagi bisa seiring
Kulihat sekitar
Semua masih tampak sama
Tanaman perdu masih menyemak
Tanah yang kuinjak masih berwarna coklat
Kicauan burung masih terdengar
Langitpun masih berwarna biru
Lama berjalan,
Akhirnya kudapat jawaban
Jalan ini bukan lagi jalan setapak yang lurus
Ada cabang menuju arah yang lain
Akupun paham,
Kenapa kita tak lagi bertemu
Kenapa kita tak lagi bersisian
Karena ini bukan lagi jalan setapak
Padang, 02 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren puisinya wi, salam sukses
Makasih Wati.
Mantap...ini jalan sudah aspal ya Say....keren salam sehat selalu dan salam Literasi
Iya bun. Salam literasi
Keren puisinya bu. Salam literasi
Makasih bu, salam literasi