DEWI ISTIQAMAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Makanan yang dibagi

Makanan yang dibagi

Tagur Hari ke-104

IBU...(1)

Makanan yang dibagi

Ibu memandangi nasi dan lauk pauk yang berada didalam piring yang kusodorkan.

"Ibu makan ya, setelah itu baru makan obat," ujarku

Ibu tak menjawab, beliau hanya memandang piring yang kusodorkan.

"Ayo Bu, dimakan ya,? Kataku lagi

Tak lama kemudian Ibu mulai mengaduk-aduk makanan yang ada didalam piring. Aku berpikir, setelah mengaduk nasi dan semua lauk yang ada didalam piring, Ibu akan segera menyuapnya. Namun itu tidak terjadi. Lama kuperhatikan, kemudian Ibu mulai membagi nasi dan lauk yang ada di piring menjadi enam bagian yang sama besar dan sama banyak.

" Kenapa makanannya dibagi Bu,? Tanyaku heran

" Ya, untuk kalian semua, nanti ambil bagian masing-masing," ujar Ibu mengagetkanku.

" Tapi kita semua sudah makan Bu, tinggal Ibu aja yang belum makan," ujarku lagi membujuk Ibu. Yah harus dibilang apa? Saat ini hanya ada aku bersama Ibu.

Tapi Ibu dengan gigih menyatakan makanan itu tetap dibagi enam. Ibu beranjak pergi ke dapur dan mengambil 6 buah piring. Kemudian Ibu memindahkan masing-mading bagian nasi yang sudah bercampur tersebut ke dalam masing-masing piring.

Berbagai upaya kujelaskan kepada Ibu, bahwa tidak ada lagi yang akan makan selain beliau. Tetapi Ibu tetap saja yakin bahwa kami akan mengambil jatah masing-masing satu piring. Aku menjadi terharu melihat kenyataan ini. Harusnya Aku menyadari di usia Ibu yang sudah tua, beliau sudah lupa kalau anak-anaknya sudah besar dan berada dirantau. Kami hanya bertiga yang tinggal dikampung menemani Ibu, itupun tinggal terpisah, beda kecamatan. Hanya si bungsu yang tinggal dengan Ibu.

Aku yang sudah makan dirumah sebelum berangkat kerumah Ibu, segera mengambil satu piring yang sudah berisi nasi tersebut dan duduk didepan Ibu.

"Ayo kita makan sama-sama Bu, ujarku.

Ibu dengan patuh segera duduk dan mulai menyuap nasinya. Akupun makan perlahan. Setiap habis satu bagian nasi, segera kutambahkan nasi di piring yang lain. Alhamdulillah semua nasi yang sudah tersebar di 5 piring tadi habis dimakan Ibu. Akupun menghabiskan 1 piring nasi "jatah"ku. Selesai makan, segera Ibu meminum obat yang sudah kusediakan.

Oh Ibu, mungkin beliau mengira kami masih anak-anak yang sering berebut makanan seperti kecil dahulu. Sehingga Ibu selalu dengan bijak membagi setiap makanan yang dibeli, jadi nggak ada yang protes lagi. Contohnya buah rambutan yang dibeli, ditumpuk sebanyak 6 tumpuk sesuai dengan jumlah kami bersaudara. Biasanya kakak tertua dan kakak kedua sering dilebihkan oleh Ibu. Kami yang lebih kecil nggak boleh protes. Begitu seterusnya, setiap ada makanan, Ibu membaginya dengan adil.

Sekarang dengan kondisi beliau yang sudah pelupa, meembuat aku harus banyak belajar dan menyesuaikan diri dengan kondisi Ibu yang selalu merasa kami masih anak-anak dan masih berkumpul di satu rumah. Ingatan beliau seperti kembali pada beberapa puluh tahin yang lalu.

Diusianya yang menua aku hanya bisa berdo'a, semoga Ibuku sehat dan dijauhkan dari marabahaya. Aamiin ya Rabbal'alamiin...

Padang, 12 Oktober 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Semoga tetap sabar dan ikhlas mengurusi orang tua kita. Mantab wi

13 Oct
Balas

Makasih Wati. Salam literasi

13 Oct

Makasih Wati. Salam literasi

13 Oct

Aamiinyarabbal'alamiin, semoga ibu baik-baik saja. Salam sehat selalu dan salam Literasi! Mantap Say...hanya doa ibu untuk anak-anak nya yang bisa tersambung pada Allah SWT.

13 Oct
Balas

Makasih bu. Salam literasi

13 Oct

Aamiin....kebahagiaan ibu adalah segalanya..mantap.uni..

12 Oct
Balas

Makasih Erin

13 Oct

Alhamdulillah ,yg penting jgn pernah menyerah

14 Oct
Balas

Mantap dewi dan ini perbuatan mulia

12 Oct
Balas

Makasih Joni. Salam literasi

13 Oct



search

New Post