Belajar Dari Pohon
#1
Belajar Dari Pohon
Pagi,...! Sebelum matahari terbit saya sudah menyetel sepedah legendaris era 2012. Motor yang selalu menemani saya menyambut masa depan anak bangsa. Sewajarnya jam 05.30 bergelut dengan panci dan Sutil. Namun beda dengan sosok guru yang berusia hampir 30an tahun. Sedari bangun sudah menjadi Superman yang sedang konser di dapur lalu konser ke bagian anak kecil.
Perjalan ini, membawa saya dengan lamunan panjang dengan jarak tempuh hampir 28 KM menuju sekolah. Matahari masih malu-malu menunjukkan pesonanya. Embun di pagi buta masih menari-menari di atas daun pohon sepanjang jalan raya. Pohon yang masih kokoh menjadi basah hingga kedinginan hingga membuat aroma sejuk merasuk ke dalam hati saya.
Lamunan memaksa saya untuk melanjutkan perjalanan ini. Pohon yang kokoh semakin menari-nari dengan tiupan angin. Suasana mendukung alam untuk memanggil hujan turun. Tak sengaja saya mempunyai firasat buruk dengan pohon besar. Apa ia tidak menggerutu dengan banyak tantangan menahan air embun, tiupan angin, bahkan dinginnya alam. Bandingkan dengan pohon masih kecil mungkin tantangannya tidak sebesar pohon besar tersebut.
Saya baru menyadari semakin tinggi semakin banyak tekanan dan tantangan. Alam mengajari saya pagi ini. Ya Allah... Sebagai sunnatullah Engkau, semakin tinggi seseorang semakin banyak tekanan dan tantangan. Bagaimana kita tidak tergiur dengan fenomena ini. Kadang ingin merasa tinggi namun tak mau menopang beban tekanan. Boleh jadi kita tidak akan sekuat pohon besar tersebut.
Coba bayangkan, pasti pohon besar itu memiliki sumber kekuatan untuk terus bertahan hingga banyak tekanan sampai hari ini. Kekuatan itu adalah hal mendasar dan substansial dalam menopang segala beban yang ada. Sebut saja, akar yang memiliki fungsi mendasar untuk menjaga kekokohan pohon tersebut dalam mengahadapi segala tantangan dan tekanan. Akar tersebut mengikatkan dirinya kedalam tanah yang dalam. Saya menduga semakin besar pohon maka semakin besar pula akarnya.
Saya masih menerjang rintihan air hujan karena jam menunjukkan pukul 06.15. semakin terasa kencang tiupan angin yang menabrak pipi saya. Membuat adrenalin saya semakin meningkat sambil berharap semoga hujannya belum lebat. Tidak sengaja salah satu pohon besar ambruk hingga sampai menjebol beberapa centimeter tanah, terlihat akar yang besar. Saya melihat fenomena tersebut, seketika menghentikan perjalanan ini. Sambil saya melihat salah satu akar yang muncul dari salah satu pohon besar sudah mulai keropos dan patah. Ternyata pohon besar juga akan tumbang dengan tantangan dan tekanan apabila akarnya mulai tidak sanggup menopangnya.
Akar tersebut seperti hal nya iman kita yang menjadi substansial dan mendasar dalam hidup ini. Tantangan dan tekanan hidup pasti ada. Iman yang tebal dan kuat akan mampu membuat kita lebih kuat menghadapi tantangan dan tekanan tersebut. Mari kita belajar dari pohon besar tersebut. Teruslah bangkit dan menguatkan iman, biarkan tiupan angin datang, biarkan hujan membasahi tubuh, biarkan suasana mendinginkan tubuh kita. Asal iman kita semakin bersandar kepada Allah SWT dan semakin menguatkan ikatan kita kepada-Nya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar