Dewi Liyana Katili

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sungguh Mati Aku Jadi Penasaran  (Kaya judul lagu!)

Sungguh Mati Aku Jadi Penasaran (Kaya judul lagu!)

Duo dahsyat itu mampu menggoncang kevakuman syaraf otak. Bagaimana tidak ? Jika setiap bertemu keduanya, dada ini terbakar. Seluruh pembuluh darah nggremet. Dengan indra ketujuh akan terlihat lampu terang diatas kepala peserta.

Postur tubuhnya sedang saja. Gaya bicaranya yang dinamis, lugas dan tegas membuat orang yang mendengarnya terpaku dan terpukau. Kata-katanya sarat makna tapi mudah dipahami. Buktinya ia mampu menggerakkan pendengarnya melakukan hal yang tidak yakin dapat dikerjakannya. Hasilnya bahkan melebihi ekspektasinya sendiri. Sang gledek pertama itu bernama Mohammad Ihsan.

Gludug lainnya adalah seorang yang merampingkan diri. Bukan karena diet tapi menurut perintah dokter. Sang jenius satu ini dengan sekelebat mata dapat menemukan makna suatu tulisan. Dengan begitu mudahnya ia memutilasi tulisan. Namun tidak membuat kapok para penulis menghadapi kritik dan sarannya yg lebih tajam dari silet. Gludug tersebut adalah mas Eko Prasetyo.

Keduanya memiliki kharisma yang sama kuat, tapi menguarkan aura berbeda. Pak CEO dengan cengkeram motivasinya menggugah kalbu dan fikir. Mas Eko dengan daya pikat yang membuat kami lebih terjerumus dalam lautan kata.

Keduanya saling mengisi dan melengkapi. Bersinergi menjadi badai yang memporakporandakan pesimisme dan pendewaan rasa rendah diri akut yang bergelayut.

Bertemu dengan keduanya melahirkan inspirasi -inspirasi segar. Berada disekitar keduanya berarti akan mahsyuk pada lingkungan beraura positif dan dinamis.

Keduanya berbeda tapi satu. Pak CEO tidak akan pernah bersedia berfoto dengan kaum perempuan (kecuali mahramnya mungkin). Sedang mas Eko bertebaralpn fotonya dengan para ibu dari yang muda sampai yang tidak muda lagi. Berbeda cara perlakuan terhadap wanita tetapi satu tujuan yaitu menghargai wanita.

Saya ibarat noktah kecil dalam sejarah kehidupan keduanya. Tapi saya akan menjadikan pertemuan kami, menjadi bagian sejarah terbesar dalam hidup yang akan dikenang dengan bangga oleh anak cucu saya. Yaitu dengan karya. Buku dengan karya dari olah hati, pikir dan rasa.

Semoga Allah melimpahkan kebaikan dan keberkahan pada anda berdua. Aamiin

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow..sungguh mati Dewi Liliyana katili keren sekali.. Nulis di Gurusiana oh sungguh banyak sekali.... Mantaaap euy adikku ini...

30 Mar
Balas



search

New Post