Dewi Masna Sofiani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

ASAP ROKOKMU

ASAP ROKOKMU

Sarapan saya pagi ini di warung nasi pecel Jaya Subur sangat spesial. Mengapa spesial? Karena warungnya dan kejadian yang saya alami di warung. Kami berenam memesan nasi pecel dengan lauk tempe, telur ceplok, dan peyek udang serta tiga gelas es teh.

Tahukah Anda berapa harga yang harus kami bayar di kasir? Ternyata kami hanya perlu mengeluarkan Rp 66.000 saja untuk semua menu yang sudah saya sebutkan di atas. Amazing kan?

Nah ... yang saya ungkap di atas baru tentang keistimewaan warungnya. Lalu, kejadian spesial apa yang saya alami di sini? Karena pengunjung warung rata- rata laki- laki, maka bisa ditebak yang akan saya ceritakan berikutnya adalah tentang ASAP ROKOK. Ketika kita masuk warung, maka aroma yang menyeruak dan paling kuat di situ adalah asap rokok yang membumbung dimana- mana. Dan pemandangan ini terjadi hampir di setiap meja.

Asap rokok yang menyesakkan dan memusingkan ini sebenarnya sudah sering saya jumpai sedari dulu. Jaman saya kuliah. Karena saya kuliah di luar kota maka sudah pasti saya menjadi langganan tetap angkutan umum seperti bus dan kereta api. Di sana lah saya banyak menjumpai lelaki yang dengan santai dan cueknya menghisap rokok dan memaksa kami menghirup asapnya.

Bisa dibayangkan suasananya? Kereta dan bus yang penuh sesak dengan penumpang. Bau keringat bercampur parfum dan muntahan anak- anak masih harus bersaing dengan bau rokok. Disitulah saya merasa WOW. Jika sudah begitu mulut saya secara otomatis akan mengomel sampai bau asap rokok itu hilang dari peredaran.

Jika musim mudik tiba, maka suami saya yang akan kebingungan menenangkan saya dan omelan saya tentang asap rokok di dalam bus yang kami tumpangi. Maklum, kami selalu mudik ke rumah orang tua dengan menggunakan kendaraan umum. Saya sering berfikir kapan teror asap rokok ini bisa hilang dari muka bumi. Tapi entah kapan dan bagaimana harapan saya itu bisa terwujud.

Penulis adalah peserta sagusabu Sampit 2017

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sudah kumatian lho bu rokokku. Trims apresiasinya. Salam sehat.

23 Aug
Balas

Hahahhaa terimakasih ayas pengertian dan kerjasamanya pak :)

23 Aug

Melarang merokok jelas tidak mungkin. Yang bisa adalah membatasi. Pemerintah sudah membuat aturan tentang pembatasan merokok ; misal batasan usia yang boleh merokok, tempat-tempat yang boleh dan tidak boleh untuk merokok, dll. Tetapi aturan tinggal aturan, banyak masyarakat tidak mendukung. Contoh : Di dalam kendaraan umum harusnya awak kendaraan memberikan contoh tidak merokok, tetapi pada kenyataan justru sebaliknya. Juga sikap sebagian (besar) masyarakat kita yang acuh tak acuh terhadap lingkungan, seharusnya (lelaki) perokok tahu kalau (sebagian besar) perempuan itu sangat tidak senang dengan asap rokok.

23 Aug
Balas

Setuju pak, aturan batasan memang sudah dibuat pak, tapi pada penerapannya banyak pihak yang tidak mendukung, untungnya sekarang sudah mulai ada perbaika. Di berbagai layanan transportasi umum,khususnya kereta api. Sekarang saya sudah bisa bernapas lega walaupun di dalam kereta api kelas ekonomi, karena larangan aturan merokoksudah diterapkan dengan tegas. Hal yang lebih membuat saya bersykur lagi adalah katena para lelaki di keluarga saya juga anti rokokpak, heheh

23 Aug

Melarang merokok jelas tidak mungkin. Yang bisa adalah membatasi. Pemerintah sudah membuat aturan tentang pembatasan merokok ; misal batasan usia yang boleh merokok, tempat-tempat yang boleh dan tidak boleh untuk merokok, dll. Tetapi aturan tinggal aturan, banyak masyarakat tidak mendukung. Contoh : Di dalam kendaraan umum harusnya awak kendaraan memberikan contoh tidak merokok, tetapi pada kenyataan justru sebaliknya. Juga sikap sebagian (besar) masyarakat kita yang acuh tak acuh terhadap lingkungan, seharusnya (lelaki) perokok tahu kalau (sebagian besar) perempuan itu sangat tidak senang dengan asap rokok.

23 Aug
Balas

Jangan dilarang merokok, sabar saja ya mbok. Nanti juga mati sendiri, rokoknya.

23 Aug
Balas



search

New Post