Filosofi Sebuah Jarum Jahit, Hari ke 154
#Hari ke 154#
Filosofi Sebuah Jarum Jahit
Aku sedang mengambil sebuah celana panjang abu abu dari tumpukan kain di lemari pakaian. Bermaksud akan memakainya. Namun sayang sekali aku harus mengurungkan niatku untuk memakainya. Karena ada sedikit sobekan di bagian belakang celana tersebut. Sepertinya benangnya terlepas dan harus dijahit lagi untuk menyatukannya. Bisa saja aku memakainya dan menyembunyikan sobekan kecil di bahagian belakang celana tersebut. Namun, aku tidak mungkin memakainya karena dikhawatirkan akan terlihat oleh orang lain nanti dan akibatnya akan mempermalukan diriku sendiri.
Akhirnya, aku mulai memjahit celana yang robek. Sayang kalau tidak dijahit, kebetulan celan panjang tersebut masih sangat baru. Dengan susah payah aku memasang benang ke dalam lubang jarum dan mulai menjahit..Perlu sedikit seni dalam menjahit pakaian yang robek hingga akhirnya bisa dipakai kembali. Hanya butuh waktu beberapa menit saja, akhirnya tanda robek di celana tersebut sudah hilang. Artinya, aku bisa menggunakannya kembali tanpa rasa cemas terlihat orang.
Sebuah jarum jahit atau dikenal dengan penjahit adalah sebuah benda kecil tapi mempunyai fungsi yang besar. Sambil menjahit, aku baru menyadari betapa penting arti sebuah jarum penjahit bagi seseorang. Jarum penjahit bisa menyatukan kain yang robek sehingga bisa menyatu kembali. Sebuah penjahit mencegah seseorang dari rasa malu karena bisa menutup bahagian yang terbuka akibat sobekan. Perlu beberapa proses dalam menjahit sebuah sobekan. Pertama, penjahit harus dipasangkan dulu dengan sehelai benang. Tidak mudah juga untuk menyatukan benang dengan penjahit. Terkadang diperlukan sebuah alat untuk membantu memasukkan benang kedalam penjahit. Setelah itu benangnya disimpulkan agar tidak terlepas dan kemudian proses menjahit baru dimulai. Perlu keterampilan dan seni dalam menjahit sehingga hasil jahitan bagus , halus dan tidak kentara atau membekas. Hanya orang terampil yang bisa melakukan proses jahitan yang bagus dan rapi.
Ada filosofi kehidupan yang bisa kita ambil dari sebuah jarum atau penjahit. Bersikaplah seperti sebuah penjahit yang selalu berusaha menyatukan sebuah hubungan yang mulai terpisah dan juga menghindarkan seseorang dari rasa malu. Menyatukannya kembali dengan penuh hati-hati sehingga tidak terlihat ada bekas tambalan. Walaupun sulit menghilangkan bekas atau tandanya, paling tidak jahitan itu telah menghindarkan seseorang dari rasa malu. Begitu juga dalam kehidupan, sebagai manusia kita berusaha untuk tidak mempermalukan seseorang. Kalau ada aib seseorang yang diketahui secara tidak sengaja, maka sikap kita adalah berusah menutupinya sebagaimana yang dilakukan sebuah penjahit terhadap kain yang robek. Begitu juga jika ada hubungan seseorang mulai renggang, maka sebaiknyalah kita menyatukannya sebagaimana juga dilakukan oleh sebuah jarum jahit yang menyatukan kembali kain yang robek.
#
Mari minum secangkir kopi pahit
Minum kopi bersama di madrasah
Filosofi kehidupan jarum penjahit
Selalu menyatukan yang terpisah
#
Padang, 13 Agustus 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeeen bgt bu. Filosofi nya bagut bgt
Filosofi yang super sekali bunda, alam takambang jadi guru ,ya kan bun..
Betul bu Rahma, terima kasih sdh mampir