@Hari ke 443#

By.Dewi Ratih

Selamat jalan Sahabat dan Rekan seperjuangan…

Selasa ( 14/9).Postingan ku di gurusiana sebuah cerpen yang berjudul ‘Sahabat Yang Hilang’. Aku tidak tahu kenapa cerpen itu diberi judul sahabat yang hilang, padahal ceritanya tentang seorang suami yang berselingkuh dengan sahabat istrinya yang menghilang selama satu tahun lebih.

Hari ini Rabu ( 15/9), aku benar benar kehilangan seorang sahabat dan rekan seperjuangan di Madrasah. Sebuah nama yang sudah ku kenal sejak pertama memasuki bangku kuliah 31 tahun yang lalu. Kami sama sama menimba ilmu di Pendidikan bahasa Inggris , IKIP ( sekarang UNP). Selama empat tahun lebih ,kami bergaul dalam kehidupan kampus, belajar bersama, kumpul kumpul bersama ketika tidak ada kegiatan kuliah. Sebagai mahasiswa baru di kampus IKIP waktu itu, kami juga pernah terlibat dalam kegiatan menari. Ada banyak foto kegiatan bersama kami selama belajar di InstitusiPendidikan ini sebelumnya.

Hubungan pertemanan kami tidak hanya sampai di bangku kuliah saja, tiga tahun setelah menyelesaikan kuliah ,kami bertemu lagi madrasah yang sama. Kalau dulu,kami sama sama berjuang menimba ilmu pendidikan Bahasa Inggris, maka di Madrasah yang sama kami menjadi rekan seperjuangan dalam memberikan ilmu Bahasa Inggris kepada siswa. Walaupun usiaku lebih tua satu tahun, namun sahabatku adalah senior guru Bahasa Inggris di Madrasah, karena kebetulan sekali dia diangkat lebih awal dan sudah mempunyai banyak pengalaman . Pernah mengikuti pelatihan selama beberapa bulan di kota Malang dan juga dia telah menyelesaikan Pasca Sarjananya. Bagiku ,dia sering dijadikan tempat bertanya ketika ragu tentang sebuah materi, atau kami juga sering diskusi tentang beberapa hal yang meragukan atau tidak kami ketahui.

Bagiku, dia adalah sumber ilmu karena dia selalu lebih awal mendapatkan informasi. Sering juga ketika membeli sebuah buku baru dia akan melebihkan satu untukku. Banyak hal yang telah kami lakukan bersama di madrasah. Teman diskusi, teman berbagi kisah dan juga barbagi masalah. Dia adalah sosok mandiri yang sangat memperhatikan kualitas pekerjaan. Tidak main main dalam melakukan sesuatu dan dikenal sangat serius dalam pekerjaan. Ketika dalam keadaan sakitpun tidak mau digantikan oleh orang lain karena merasa masih mampu melakukannya dan dia menganggap pekerjaan itu adalah sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang bersangkutan.

Aku sangat salut dengan kemandiriannya dan juga prestasi kerjanya sebagai seorang pendidik. Kepergiannya telah membuat kami tersentak kaget, tidak percaya. Ternyata hanya sampai usia 50 tahun keberadaannya bersama kami karena selanjutnya kami tidak akan pernah bersamanya lagi. Aku akan kehilangan satu teman sebagai tempat bertanya tentang materi yang kuajarkan dan juga rekan dalam memajukan pendidikan di Madrasah.

Selamat jalan sahabatku, rekanku DELFALENI, M.Pd, kepergianmu pasti membuat kami kehilangan.Selanjutnya Kami harus membiasakan ketidak hadiranmu dalam keseharian di madrasah. Walaupun berat melepasmu namun kami harus mengikhlaskan karena janjimu dengan sang pemilik nyawa sudah datang dan mau tak mau merenggutmu dari dunia ini. Janji yang suatu hari nanti juga akan mendatangi kami dan juga akan merenggut kami dari kehidupan yang fana ini, tanpa bisa ditolak sedikitpun. Semoga kamu menghadap Allah dengan tenang dan beristirahat panjanglah dengan damai di pangkuan bumi , biarkanlah kami melanjutkan perjuanganmu untuk mendidik generasi bangsa ini. Amiin ya rabbal alamiin.

#

Padang, 15 Sepetember 2021