Musibah
Bu....bu...bangun, sadar bu....yang ikhlas, bisik suara perempuan samar samar terdengar di telinga, kubuka mata perlahan dan kulihat banyak sekali orang orang disekeliling,kutatap seorang seorang dengan mata yang penuh dengan bayangan, tidak jelas siapa yang mengerumuniku, istigfar bu....tandas perempuan yang sedang memegang tanganku,dan ternyata dia adalah tetanggaku dan aku diberi minum,lalu aku teringat akan anakku" dd mana dede, dd nyunyu mana? Tenang bumm.dede selamat, "alhamdulillah....rasanya lega mendengar anak yang paling kecil selamat, tak lama anak-anak laki laki,fawaz dan fahd menghampiriku sambil menangis, mata mereka sudah berlinang air mata, aku berusaha tegar dan tenang walaupun dalam hati rasanya ingin menjerit dan tak kuasa menahan sakit, sakit ketika mereka menangis,sakit karena kasihan pada mereka, aku berusaha menenangkan mereka dan memeluk mereka,"yang sabar ya nak....kita harus ikhlas, kitak tidak bisa mengaju ngaku kalau harta itu mikik kita,karena semuanya hanya titioan,semua milik Allah, kita harus ikhlas sabar" rasanya air mata tak terbendung lagi dan kami bertiga terlelap didalam kepedihan dan terendam banjir air mata, tak lama ada informasi bahwa api sudah bisa dipadamkan dan tidak merembet pads rumah sebelah, dan petugas pemadam kebakaranpun sudah datang,walaupun mereka datang terlambat tetapi saya menghargai kedatangan mereka,karena memang katanya susah pasokan air sehingga mereka datang terlambat, situasi sudah mulai tenang dan banyak yang menghampiriku dan berbela sungkawa,ada yang menanyakan apa penyebabnya dan banyak lagi pertanyaan,tetapi saya tidsk bisa mebjawab pertanyaan tersebut,saya hanya terdiam dan memeluk anak saya yang paling kecil,saya coba tanyakan pada si mba kenapa sampai terjadi kebakaran,tapi dia belum bisa jawab karena masih shovk, dan dia katakan,yang penting dd selamet bu...itu aza yang bisa saya katakan,jawab si mba, dia adalah pengasuh anakku yang paling kecil, sekaligus asisten rumahtangga, kerjaannya hanya membereskan dan merapikan rumah, tapi untuk pekerjaan menyetrika baju saya tidak bebankan pada si mba, makanya bila ada yang menyatakan kalau sumber dari api adalah dari setrikaan itu salah besar, waktu pun terus berlalu, karena hari junat, kaum laki laki berangkat ke mesjid shalat jumat, aku hanya bisa singgah sementara di ruko sebrang rumah dan mengecek barang apa saja yang terselamatkan, alhamdulillah ternyata laptop yang disimpan di meja belajar ruangan bawah terselamatkan, juga motor yang tersimpan di ruang bawah bagian depan juga terselamatkan dan sofa beserta lemari crystal, kulihat dan kuraba satu persatu,Alhamdulillah Allah masih sayang padaku dan masih menyisakan harta unyukku agar aku selalu bisa mengabdi akan tugas dan kewajiban pads negara, karena semua berkas penting ada di laptop,syukurlah...aku masih bisa menghela sedikit nafas, selang berjam jam kemudian ,banyak sekaki temanku yang berdatangan, sewaktu SMA, bahkan teman yang sudsh berpuluh puluh tahun tak ada komunikasi mereka berdatangan dan ikut berbela sungkawa,aku ambil hikmah fibalik semua ini, dan aku merssakan bahwa ternyata banyak sekali orang yang sayang terhadap aku dan keluargaku, sempat penghuni ruko di sebrang bicara padaku katanya dia awalnya ga fokus melihat ada percikan api di atap, dan dia tidak sadar bahwa itu mungkin korslet dari arus pendek, selang beberapa waktu kemudian timbul asap,dan awalnya asapnya kecil, lama mengecil dan tidak terlihat ada kobaran api, angin bertiuo kencang di atap rumahku dan seperti menggulung hanya riatap rumah, dan timbullah api yang besar, perlahan api menjalar k gorden kaca kamar dan kemudian membakar lemari kasur, menjalar ke ruangan tengah dan menjalar ke lemari kemudian menjalar ke kasur yang posisinya berdiri di ruangan tengah dan menjalar ke kamar belakang kemudian menjalar ke ruamgan keluarga, terdengar suara ledakan dan banyak sekali barang yang berhamburan,mungkin itu adalah ledakan dari tv tabung berada diruangan keluarga kemudian api menjalar ke ruang belakang dan disana sangat susah sekali untuk ditaklukan api begitu berkobar, memang di ruangan belankang dekat mushola itu adalah barang barang yang mudah terbakar, bekron kursi pengantin baki lamaran,semua perlengkapan dekorasi rias pengantin ada disana, pada saat kejadian si mba berada di ruangan bawah sedang mencuci baju,ini diketahui dari pengakuan si mba yang keesokan harinya sudah bisa menjelaskan, saya ga cium bau asap bu, saya ga tau, saya lagi nyuci tapi pas mau mengeringkan baju lampunya mati, saya pikir itu mati lampu biasa aza, saya juga naik keatas ke kamar ibu dan saya sudah bereskan tempat tidur ibu, malahan carger yang menempel dan tidak adaa hp nya sudah saya cabut, jawabnya si mbba, jd berita yang dikatakan dimedia kalau penyebab kebakaran dari meledaknya casan ho itu keliru, ho anak saya yang paling besar juga tergeletak diatas lemari karena hp anak saya ketinggalan dan tidak dalam keadaan dicas, laku saya ingat ingat apa penyebab terjadinya kebakaran, menurut saksi awalnya dari atap,apa mungkin dari lampu kamar ssya yang memang akhir akhir ini selalu mati mendadak, sebulan yang lalu saya sering membeli lampu bohlam setiap seminggu sekali,karena lampunya sering mati,lalu dicoba beli lampu yangvkuat dan bergaransi dan riganti dudukan lampu dari marmer karena sangkaanku bahwa yang bermasalah adalah lampunya,semenjak itu lampu tidak mati lagi dan memang mungkin saya pikir lampunya aza yang jelek,padahal mungkin lampu kuat dan tidak mati tetapi instalasi saluran listrik diatas tidak kuat sehingga terjadi korslet dan arus pendek,jadi saya pesan pada semua pembaca,berhati hatilah jika ada lampu bihlam yang sering putus, harys di cek dari kabelnya, dan bila pemasangan kabel listrik lebih baik dibawah atap sehingga apabila ada kabel yang sudah menghitam atau lama bisa kelihatan dan segeralah diganti, bila sering bepergian dan kondisi rumah kosong,lebih baik dimatikan saja dari saklar atau kwh nya, saya sudsh ikhlas dan banyak sekali hikmah dibalik semua ini, karena saya yakin Allah akan memberikan rahasia indah dibalik musibah ini, semoga saya sekeluarga bisa selalu tabah dan bisa menerima keadaan yang memang begini adanya,iya...begini,tak punya rumah dan masih belum bisa fokus untuk membangun kembali rumah karena terbentur biaya, semoga Allah senantiasa melindungi saya,dan saya selalu istiqamah dengan berusaha selalu berada dijalanNYA
Aamiiin...
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar