Dewi Sulastri

Penulis merupakan Guru di Sekolah Dasar di Kabupaten Cianjur, lahir pada tanggal 30 September 1982 dan merupakan Alumni dari UPI Bandung. Pada Thun 2015 penulis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Serba Palsu
Mawarku layu

Serba Palsu

Pagi itu aku berangkat pergi ke pasar, seperti biasanya di bulan Ramadhan ini situasi pasar begitu berdesakan dan penuh dengan orang yang berjualan dan pembeli .hal ini tak menyurutkan langkahku untuk membeli keperluan sehari hari, di sudut dipojok pendagang kulihat laki laki paruh baya memakai tongkat dan kakinya patah, tangannya sambil memegang tongkat dia menghampiri setiap pembeli dan memberikan mangkok plastik kecil kepada setiap pembeli dengan harap sumbangan atau sdqoh bagi orang yang rela berbagi, ada orang yang memberi dan ada yang sibuk berbelanja, dalam hatiku berkata sungguh kita beruntung karena telah diberi kesempurnaan oleh sang pencipta, dan kita harus senantiasa bersyukur atas berkat dan rahmat yang telah dinerikan kepada kita, kulangkahkan kakiku melihat kakek tua renta berjualan bunga yang begitu indah, bunga mawar, bunga krisan dan masih banyak lagi, kulihat bunga mawar merah dan kutanyakan berapa harganya, ternyata hanya 15rb dan kakek itu bilang ini bunga bisa ditanam di pot sudah tumbuh dan berakar, memang kulihat akarnya yang begitu banyak dan dibungkus plastik tak kutawar lagi aku membeli 1 ikat yang isinya 3tangkai, dan aku membeli bunga krisan 1 ikat lagi, kuberikan uang 60ribu dengan hati iba, dalam hatiku berkata "kasihan kakek tua ini dia sudah tua tapi masih mau berusaha dan tidak mau mengemis" aku salut padanya. Kemudian aku meneruskan kegiatanku berbelanja, sesampainya di rumah aku siapkan pot yang sudah kuberi tanah dengan maksud untuk menanam bunga tersebut, sungguh aneh kulihat, " kenapa ikatannya diikat oleh benang kecil? dan ikatannya sampai pada ujung mahkota bunga. satu ikat terdiri dari 3tangkai bunga mawar yang sedang berbunga, sungguh begitu indah, perlahan lahan aku buka ikatan benang kecil tersebu, dan sungguh sangat tak disangka,terbukalah plastik yang menyelimuti, ternyata akar daribawah tidak sampai ke ujung bunga dan hanya ada satu akar itupun sudah membusuk tangkainya bunga mawar yang berbunga itu tiada akarnya, sungguh hatiku merasa dongkol dan tertipu, dalam hatiku berkata, kenapa sudah setua itu masih saja punya itikad kurang baik, padahal Allah pasti akan memberikan rizqi kepada setiap umat manusia, tanpa harus berbuat dzalim, kejadian itu sudah aku upakan dan keesokan harinya akupun pergi ke kota karena ada hal penting yang harus diselesaikan, aku sengaja naik kendaraan umum karena sambil ngabuburit, setengah perjalananku naiklah seorang lelaki paruh baya dengan pakaian rapi dan sungguh mengagetkan,orangnya mirip dengan pengemis yang berada di pasar kemarin lalu, aku lihat wajahnya dengan teliti dan dia melihatku, seolah acuh dan pura pura tidak tahu, dalam hatiku berkata "mungkinkah orang itu adalah orang yang kemarin mengemis?", sungguh sangat disayangkan jika dia ingin mendapatkan uang hanya dengan cara seperti , hmmmmmm, dia sudah diberi kesempurnaan tetapi dia memanfaatkannya dengan cara menipu, ya. ..menipu orang dengan mengharap iba dan belas kasihan, dalam hatiku berkata sungguh zaman ini semuanya serba palsu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kena jebakan Batman. OK Bun.

21 May
Balas

Iya pa.... Zaman now... Serba palsu

21 May



search

New Post