Karir Guru - 13 (TAGUR HARI KE 140)
Oleh : Dewi S
Banyak anak SMA yang mencoba mengenal cinta, sering pula mereka coba mendekati teman lain jenisnya. Namun semua harus siap untuk sakit hati, sehingga banyak yang hanya untuk menjadi teman curhat maupun teman main.
Tak sedikit pula yang awalnya dari pertemanan dari SMA yang bisa berlanjut sampai dipernikahan. Hal ini memang jarang terjadi, benar-benar hal yang luar biasa.
Harti menyadari bahwa dirinya bukan tipe dari Andra, setelah kelas tiga dia mulai membuka hati untuk yang lainnya, Tak disangka ada anak IPS, Dito ternyata lama naksir dengannya, namun karena Dito tahu, Harti naksir Andra maka Dito masih memendam rasanya. Setelah lama dia menyelidiki tentang Harti yang sudah tidak lagi mengejar Andra maka Ditopun mulai menggencarkan aksinya. Saat pulang sekolah Andra sengaja menunggu Harti yang akan naik kendaraan umum, maka Dito langsung mendekati Harti dan berkata, “Harti yuk bareng aku”. Harti terkejut mendengar suara lelaki yang menghentikan motornya dan berkata padanya. Hartipun menjawab,”Maaf siapa ya?”. Dito tanpa malu mengatakan,” Aku Dito, anak IPS”. Sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan. “Ayo naik dulu, bareng sama aku”, kata Dito. Sebenarnya Harti agak ragu, namun dia tetap mengikuti kata-kata Dito. Harti naik motornya Dito, Ditopun langsung mengegas motornya meninggalkan sekolah.
Sepanjang jalan Harti tak berkata apapun, karena ternyata Dito sudah menyelidiki rumahnya Harti, sehingga dia tahu arah jalan ke rumahnya. Namun sebelum sampai rumah, Dito mengajak Harti berhenti warung Bakso dan Mie Ayam, sambil sekalian Dito mentraktir Harti makan siang. Dito menawarkan pada Harti, “Kamu mau makan apa?”. Sambil malu Harti menjawab, “Bakso”. Dito juga memesan es jeruk dua tanpa menawarkan lagi kepada Harti, karena Dito sering melihat dikantin, Harti memesan Es Jeruk.
Sambil makan Bakso, Dito berkata,”Jangan kaget ya, aku sudah lama menyelidiki kamu”. “Aku juga tahu kalau kamu dulu naksir Andra kan”. Harti terbelalak saat Andra berkata demikian. “Trus maksudmu apa?”, kata Harti. “Aku lama pingin deket sama kamu”, Kata Dito berterus terang. “Lama aku menunggumu, makanya akupun sudah tahu nama dan rumahmu”, kata Dito. “Aku juga pernah ngobrol sama Andra, bahwa Andra sangat bersalah padamu, namun dia tak bisa berbuat apa-apa, karena dia sudah naksir sama Atna”, kata Dito. “Makanya aku juga bilang sama Andra, aku akan mendekati kamu setelah kamu bisa tenang”, kata Dito lagi. “Aku juga dekat sama Andra bila di luar sekolah”, kata Dito. Makanya Andra memintaku untuk mendekati kamu. “Maaf kalau aku banyak ngomong, untuk mengungkapkan perasaanku”, kata Dito. Harti semakin bingung mendengar semua perkataan Dito. “Kamu tak harus menjawab sekarang kok”, kata Dito. Tak terasa ternyata air mata sudah menetes dipipinya. Setelah mereka selesai makan Ditopun mengantarkan Harti pulang sampai di depan rumahnya, kemudian Dito membalikan motornya menuju rumah Andra.
Bersambung...
Jakarta, 050422
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
penasaran dengan kelanjutan ceritanya ............
Kereeen cerpennya, Bunda. Salam literasi
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin
Trimakasih Admin